Ulangan 6:1-9, 20-25

“… haruslah engkau mengajarkannya berulangulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun.”
(Ul. 6:7)

Youth, berapa kali biasanya kita menonton film yang ditayangkan di bioskop? Umumnya sekali saja, bukan? Namun, bila merasa kurang puas, kita akan menonton ulang. Kalau tidak dalam waktu dekat, kita bisa menonton film tersebut saat sudah ditayangkan di televisi. Jika kita sering menontonnya, kita bahkan hafal beberapa dialog dalam film itu.

Beberapa hari ini kita diingatkan tentang betapa pentingnya mendasarkan hidup pada Taurat Tuhan. Kali ini, kita bukan hanya diminta untuk melakukan Taurat Tuhan, tetapi juga mengajarkannya. Mengajarkan berarti meneruskan apa yang sudah kita baca dan hayati kepada generasi berikutnya. Mengajarkan yang dimaksud bukan hanya sesekali melainkan berulang-ulang, yang artinya setiap saat. Bahkan di ayat 7 ditegaskan mengenai waktunya, yaitu apabila duduk di rumah, dalam perjalanan, saat berbaring, dan saat bangun. Dengan kata lain, membaca dan melakukan saja belum cukup. Kita harus secara konsisten mengajarkan Taurat Tuhan itu setiap saat. Mengapa? Supaya makin banyak orang yang mengerti akan perintah-perintah-Nya.

Youth, seandainya di masa lalu Taurat Tuhan tidak diajarkan berulang-ulang, mungkin saat ini kita tidak mengenal Alkitab seperti yang kita miliki saat ini. Karena itu, jadilah pengajar jangan sekadar penikmat firman Tuhan. Jadilah pengajar yang setia yang dengan konsisten mengajarkan firman Tuhan berulang-ulang. Percayalah, bahwa sesuatu yang dilakukan secara berulang-ulang akan membuat hal itu semakin melekat di hati kita dan yang mendengarkannya.

1. Kapan saja seharusnya kita mengajarkan Taurat Tuhan?
2. Apa saja hambatan dalam mengajarkan firman Tuhan berulang-ulang?

Pokok Doa: Mau mengajar Fiman Tuhan berulang-ulang tanpa bosan.