Bacaan: Efesus 1:15-23

Aku pun tidak berhenti mengucap syukur karena kamu. Aku selalu mengingat kamu dalam doaku.

(Ef. 1:16)

Ingatkah kita tentang salah satu pengalaman berharga kita di tengah pandemi 4 tahun lalu yang pernah kita rasakan? Tentu ada banyak sekali pengalaman berharga yang pernah kita rasakan. Salah satunya yang membekas itu adalah: pengalaman diingat dalam doa. Di tengah pandemi yang mengerikan pada waktu itu, kita merasakan betapa berharganya nyawa manusia. Betapa berharga hidup yang masih diberi kepada kita dan orang-orang yang kita kasihi. Salah satu cara mengungkapkan syukur kita pada Ia atas kehidupan yang masih Tuhan beri kepada orang-orang yang kita kasihi adalah: berdoa. Dalam doa, kita mengingat setiap wajah dan nama yang masih bisa kita temui hari ini. Mengingat seseorang dalam doa dan bersyukur atas kehadiran mereka dalam hidup kita adalah salah satu tindakan kasih.

Inilah yang dikatakan oleh Paulus kepada jemaat di Efesus. Dalam segala pergumulan pertumbuhan iman jemaat Efesus, Paulus sangat bersyukur atas kehadiran mereka. Megingat pertumbuhan iman mereka, Paulus bersyukur. Selain Paulus bersyukur karena mengingat jemaat Efesus, ia pun berdoa agar mereka makin kuat dalam iman. Makin kuat dalam pengertian tentang kasih Yesus. Mari kita bersama mempraktikkan firman Tuhan hari ini dengan mendoakan setiap keluarga dan rekan-rekan kita dalam ungkapan syukur kepada Tuhan. Mari bersyukur atas kehadiran mereka dan pertumbuhan iman mereka!

DOA:

Ya Allah, kami bersyukur untuk setiap orang yang mengingat kami dalam doa mereka. Ajarkanlah kami agar pun mendoakan mereka dengan syukur dan berharap agar mereka bertumbuh dalam iman dan cinta kepada-Mu. Amin.