Mazmur 1

Sebab TUHAN mengenal jalan orang benar, tetapi jalan orang fasik menuju kebinasaan.

(Mazmur 1:6)

 

 

 

Menurut pengalaman para senior, semakin kita dewasa maka semakin kecil lingkaran pertemanan kita. Tak jarang ini menjadi sesuatu yang menakutkan dan menimbulkan berbagai kekhawatiran. Misalnya saja khawatir menjadi jomblo sejati. Apalagi jika sudah melalui getirnya masa-masa STMJ (Semester Tujuh Masih Jomblo). Namun apakah lingkaran pertemanan yang mengecil itu menakutkan? Atau justru dapat menumbuhkan kita?

 

Mazmur 1 menyajikan kepada kita gambaran tentang kehidupan orang benar dan orang fasik. Orang benar digambarkan sebagai seorang yang menolak untuk berada di lingkungan yang tidak sehat, yakni kumpulan pencemooh (ay. 1). Orang benar lebih ingin mengisi hari- harinya untuk mengerjakan perintah Tuhan hingga terus bertumbuh di dalam-Nya. Sementara orang fasik hidup terombang ambing seperti sekam yang ditiup angin (ay. 4) dan hidup dalam keterpisahan dari kebenaran. Melalui penjelasan ini, pemazmur mengajak umat Tuhan untuk tetap menjaga kebiasaan hidup bergaul dengan-Nya. Sebab kefasikan itu bisa dimulai dari berjalan bersama, berdiri bersama, dan duduk bersama dengan orang fasik (ay. 1).

 

Youth, lingkaran pertemanan yang menyusut sebenarnya bukanlah hal yang menggelisahkan. Yang lebih penting adalah, apakah lingkaran pertemanan itu membawa kita berjalan, berdiri, dan duduk dengan Tuhan dan orang benar atau dengan orang fasik? Jauh lebih penting bagi kita untuk memastikan bahwa kita berada di healthy circle, yaitu lingkaran pertemanan yang sehat, yang membangun kita dalam kebenaran Tuhan.

 

 

1. Bagaimana pemazmur menjelaskan pola hidup orang benar?
2. Sudahkah kita memiliki lingkaran pertemanan yang sehat?

 

 

Pokok Doa: Lingkaran pertemanan yang sehat dan membangun.