Bacaan: Kejadian 11:1-9

Demikianlah mereka diserakkan TUHAN dari sana ke seluruh bumi, dan mereka berhenti mendirikan kota itu.

(Kej. 11:8)

Alkisah ada seorang penyanyi yang terkenal di sebuah kota. Ia adalah penyanyi yang terkenal karena keindahan suaranya. Awalnya ia adalah seorang penyanyi yang rendah hati. Tetapi seiring dengan reputasinya yang makin besar, ia mulai menunjukkan kesombongannya. Ia berubah menjadi orang yang sombong. Tidak mau menyapa rekan-rekan pemusik, tidak menghormati sesama rekan penyanyi yang lain dan menjelekkan penyanyi lain. Sungguh sebuah perubahan yang menyedihkan hati para penggemarnya. Suatu hari ketika sang penyanyi ini akan tampil di sebuah pertunjukkan, tiba-tiba ia tak bisa menyanyi karena suaranya hilang secara mendadak. Mulai dari hari itu ia tak bisa lagi menyanyi hingga saat ini. Dari kejadian ini dia belajar untuk rendah hati dan menyadari bahwa selama ini ia telah begitu sombong karena suaranya yang bagus.

Kesombongan, adalah awal mula yang menghancurkan Menara Babel. Awalnya mereka membangun dengan kerjasama yang bagus. Namun ketika mereka merasa bahwa mereka bisa membangun sebuah menara yang menjulang ke langit, mereka diserakkan dengan mudah oleh Tuhan. Kesombongan membuat mereka tidak lagi mengandalkan Tuhan dan merasa bahwa dengan kehebatan mereka menara ini akan bisa terbangun. Kesombongan mereka menghancurkan segala usaha dan kerja keras mereka selama ini. Mari kita bersama hidup dalam kerendahan hati. Kesombongan itu menghancurkan!

DOA:

Ya Tuhan kami mohon, jauhkanlah kami dari kesombongan. Sadarkanlah kami agar selalu rendah hati di hadapan-Mu dan sesama kami. Tuntunlah dan sertailah hidup kami agar sesuai dengan kehendak-Mu. Amin.