Kejadian 14:1-16

Ketika Abram mendengar bahwa anak saudaranya ditawan, ia mengerahkan tiga ratus delapan belas orangnya yang terlatih … lalu mengejar musuh sampai ke Dan.

(Kejadian 14:14)

Teens, tahukah kamu bahwa di dalam kehidupan liarnya, serigala memiliki pola hidup berkelompok yang penuh solidaritas? Mereka menjalani pola hidup yang saling melindungi dan terstruktur. Pemimpin serigala pun memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk sebuah kelompok yang solid. Ia bertugas untuk mengatur struktur kelompoknya ketika akan melakukan perjalanan jauh. Hal ini dilakukan agar setiap anggota kelompok, khususnya serigala-serigala yang lemah dan tua, mendapat perlindungan dari serigala yang kuat.

Kisah Abram yang melakukan perjalanan misi penyelamatan bagi Lot dan seluruh kelompoknya pun menjadi sebuah bentuk solidaritas seorang pemimpin. Pertengkaran yang sebelumnya terjadi antara kelompok Abram dan kelompok Lot tidak serta-merta mengikis solidaritas Abram terhadap Lot dan para anggota kelompoknya. Bahkan, Abram rela menghadapi bahaya dengan memerangi para raja di tanah Kanaan demi menyelamatkan mereka. Melalui tindakan ini, Abram menunjukkan bahwa ia memiliki solidaritas yang tinggi terhadap sanak saudaranya.

Teens, tindakan solidaritas Abram merupakan salah satu kualitas kepemimpinan yang ideal. Seorang pemimpin yang penuh solidaritas dapat menciptakan rasa aman dan nyaman pada setiap orang yang berada di dalam kelompoknya. Tentu saja, kualitas ini akan membentuk sebuah kelompok yang juga solid. Oleh sebab itu, seorang pemimpin yang ingin membangun kelompok yang efektif dan solid perlu terlebih dahulu berperan sebagai pemimpin yang penuh solidaritas. Apakah kamu sudah memiliki kualitas kepemimpinan yang penuh solidaritas? Ingatlah bahwa solidaritas itu perlu terus dilatih. Salah satu caranya adalah dengan terus memperhatikan kepentingan anggota kelompokmu. Dengan demikian, kamu akan tumbuh menjadi pemimpin yang bersolidaritas.