Ester 5:1-8

Jawab Ester, “Jika baik pada pandangan raja, datanglah kiranya raja dengan Haman pada hari ini ke perjamuan yang hamba adakan bagi raja.”

(Ester 5:4)

Pada tanggal 23 Juni 2018 sebuah tim sepak bola remaja Thailand terjebak dalam sebuah gua yang terperangkap banjir. Namun mereka berhasil bertahan hidup selama 17 hari di dalamnya. Salah satu faktor penunjang kemampuan mereka bertahan hidup di dalam gua selama itu adalah bimbingan dari sang pelatih, Ekkapol Chantawong, yang telah menularkan keberanian untuk menghadapi situasi mencekam tersebut tanpa kepanikan.

Tindakan Ester pada bacaan Alkitab hari ini menampakkan keberanian dirinya sebagai seorang perempuan sekaligus pemimpin yang adalah ratu dari Ahasweros. Undangan bagi raja untuk menghadiri jamuan makan dari Ester akan berujung pada penyingkapan identitasnya sebagai seorang Yahudi, padahal pada masa itu sedang terjadi polemik yang mengancam eksistensi orang-orang Yahudi, identitas yang juga dimiliki oleh Ester. Namun, setelah melalui proses pergumulan, Ester memberanikan diri menghadap Raja Ahasweros demi memulai misi penyelamatan bagi orang-orang Yahudi. Ester menggunakan pendekatan politis terhadap Ahasweros meskipun ia tahu risikonya sangat besar.

Teens, tindakan Ester ini menjadi ajakan untuk membentuk diri sebagai pemimpin yang punya keberanian mengambil risiko. Mari menyadari bahwa menjadi seorang pemimpin tidak hanya perlu memikirkan keberadaan dirinya personal, tetapi juga bertanggung jawab terhadap keberadaan orang-orang yang ada dalam kepemimpinannya. Keberanian pada diri seorang pemimpin dalam mengambil risiko akan mendorongnya untuk mengambil berbagai keputusan dan melakukan upaya yang berdampak luas, termasuk menghasilkan kebijakan-kebijakan transformatif. Terkadang, mengambil risiko itu menakutkan, apalagi dengan bobot risiko yang besar, tetapi justru di situlah peran seorang pemimpin perlu dimainkan dengan baik. Pemimpin yang baik harus berani mengambil risiko.