29
May

Pemimpin yang Mengosongkan Diri

Yunus 4:1-11

Firman Allah kepada Yunus, “Patutkah engkau marah karena pohon jarak itu?”

(Yunus 4:9)

 

 

 

 

Korupsi merupakan salah satu perilaku negatif yang kerap dilakukan oleh para pemimpin yang tidak mampu menguasai hasrat. Mereka telah dikuasai oleh keinginan untuk terus memenuhi kepuasan diri sendiri. Itulah mengapa, konsep “pengosongan diri” menjadi sebuah kebutuhan yang mendesak untuk diwujudkan sebagai suatu kualitas kepemimpinan. Lalu, apa yang dimaksud dengan pemimpin yang mengosongkan diri?

 

Kisah Yunus dalam bacaan Alkitab hari ini dapat menjadi acuan yang sangat baik untuk merefleksikan arti “pemimpin yang mengosongkan diri”. Kekecewaan Yunus timbul akibat keinginannya untuk memuaskan hasratnya sendiri dalam menjalani perannya sebagai utusan Tuhan. Secara tidak langsung Yunus menginginkan kehancuran Kota Niniwe. Padahal, Tuhan mengutus Yunus sebagai bagian dari rancangan keselamatan untuk seisi kota tersebut, bukan untuk mendatangkan kehancuran. Peristiwa ini menjadi momen bagi Yunus untuk mengosongkan dirinya dalam menjalani perannya sebagai nabi Tuhan.

 

Teens, seorang pemimpin perlu mengosongkan dirinya dari nafsu atau hasrat pribadi yang menghalanginya dalam menjalankan peran yang berdampak bagi orang-orang yang ia pimpin. Kisah Yunus ini menunjukkan bahwa pengosongan diri seorang pemimpin akan memberikan ruang bagi kehadiran kehendak Tuhan di dalam dirinya. Artinya, seorang pemimpin yang berusaha mengosongkan dirinya dari hasrat dan kepuasan pribadi berarti sedang mempersiapkan ruang bagi kehendak Tuhan untuk menguasai dirinya dalam menjalankan perannya. Selain itu, pengosongan diri juga membebaskan diri seorang pemimpin dari ekspektasi yang berlebihan terhadap diri sendiri. Sikap ini tentu akan memberikan kelegaan sehingga ia mampu menjalani kepemimpinannya tanpa beban. Yuk belajar mengosongkan diri!

Multiple Ajax Calendar

May 2024
S M T W T F S
« Apr   Jun »
 1234
567891011
12131415161718
19202122232425
262728293031  

Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:

Rp. 70.000,-/tahun

Rp. 8.000,-/eksemplar


Pembayaran melalui:

Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua

A/C No. 165 0000 558743

a.n. Yayasan Komunikasi Bersama

Marketing


BCA Bidakara

A/C No. 450 558 9999

a.n. Yayasan Komunikasi Bersama


Persembahan Kasih melalui:

BCA Bidakara

A/C No. 450 305 2990

a.n. Yayasan Komunikasi Bersama