1 Samuel 1:19-27

Anak inilah yang kuminta dalam doa dan TUHAN telah memberikan kepadaku apa yang kuminta kepada-Nya.
(1 Sam. 1:27)

Suatu kali Udin bersiap untuk menempuh ujian akhir. Maka setiap sore hari ia datang ke gereja dengan membawa buku pelajarannya. Dia datang membawa buku untuk berdoa di gereja, tetapi tidak belajar. Dia percaya dengan berdoa, maka dia akan dapat mengerjakan soal ujian dengan baik. Akhirnya hari ujian tiba. Setelah kertas soal dan lembar jawaban dibagikan, Udin tidak langsung mengisi. Dia menunggu sampai 10 menit sebelum waktu berakhir. Mengapa? Karena dia percaya bahwa di menit-menit akhir ujian, setiap pelajar akan mendapatkan kekuatan spiritual untuk mengisi semua lembar jawaban.

Bacaan hari ini mengisahkan usaha yang dilakukan setelah berdoa. 1 Samuel 1:19-27 berkisah tentang penggenapan atas jawaban doa Hana. Hana telah berdoa dan bernazar untuk memiliki keturunan. Setelah ia melakukan itu semua, ia melakukan usahanya. Ia bersetubuh dengan suaminya, Elkana. Dan melalui upaya itu, Tuhan menjawabnya dengan menghadirkan anak di tengah keluarganya. Anak itulah yang kemudian bernama Samuel. Hana dan Elkana terus mengusahakan agar doanya terjawab. Mereka tidak pasif dan diam. Mereka melakukan bagiannya setelah menaikan permohonan kepada Tuhan.

Youth, mengusahakan yang kita doakan adalah hal yang penting. Jika kita punya harapan dan permohonan, maka hal itu harus diupayakan. Jangan seperti Udin yang ingin lulus ujian, tapi hanya berdoa dan tidak mengusahakan doanya itu. Marilah kita seperti Hana dan Elkana yang terus mengusahakan hal yang didoakan. Ingat, Tuhan akan menjawab usaha dari doa-doa kita tepat pada waktunya!

1. Apa nazar Hana dalam mendapatkan keturunan?
2. Apa saja usaha yang kamu lakukan untuk mewujudkan doa dan harapanmu?

Pokok Doa: Kegigihan untuk mengupayakan yang terbaik dalam hidup.