Keluaran 32:1-14

Ia menerimanya dari tangan mereka, merancang bentuknya dengan alat, dan membuat anak lembu tuangan…

(Kel. 32:4)

Hidup untuk menyenangkan orang lain adalah kehidupan yang melelahkan. Sebab pada hakikatnya, kita tidak mungkin dapat menyenangkan semua orang dan bahwa dalam upaya menyenangkan semua orang, kita dapat menggadaikan prinsip, nilai, dan dasar-dasar iman Kristen kita.

Fokus bacaan kita diarahkan kepada tokoh Harun, pemimpin yang bersama Musa dan Miriam dipercaya Tuhan untuk memimpin bangsa Israel dalam perjalanan keluar dari Mesir. Harun menuruti tuntutan bangsa Israel dengan membuat patung anak lembu emas dari perhiasan yang dikumpulkan dan mendirikan mezbah di depan anak lembu itu. Tuhan melihat tindakan itu sebagai bentuk pemberontakan dan perilaku yang tidak setia. Harun memiliki kuasa sebagai pemimpin untuk mengarahkan dan menolong bangsa Israel berproses dalam iman yang benar. Ia seharusnya menjaga mereka agar dapat menguasai diri dalam menanti tuntunan Tuhan selanjutnya setelah Musa turun dari Gunung Sinai. Namun, Harun gagal. Alih-alih memimpin bangsa itu agar tetap setia, ia malah “meng-entertain” kemauan bangsa itu dan membawa mereka dalam ketidaktaatan kepada Allah. Harun mengorbankan prinsip iman demi menyenangkan hati orang banyak. Harun menjadi seorang people pleaser!

Youth, menjadi people pleaser sungguh melelahkan. Kita kehilangan jati diri dan arah hanya demi menyenangkan orang lain. Dalam situasi itu, kita tidak mungkin dapat menyenangkan Tuhan sebagai yang paling utama. Belajar dari Harun, tetapkan langkahmu untuk selalu taat dan katakan “ya” pada kehendak Tuhan. Kiranya melalui Youth, banyak orang mengenal Tuhan.

1. Apa penyebab orang Israel membuat anak lembu emas?
2. Apa yang dapat Youth lakukan agar tidak mengorbankan prinsip iman demi menyenangkan orang lain?

Pokok Doa: Tetap teguh dalam prinsip iman.