Wahyu 16:17-21

Maka teringatlah Allah akan Babel yang besar itu

untuk memberikan kepadanya cawan yang penuh dengan anggur

kegeraman murka- Nya.

(Wahyu 16:19)

Teens, dalam hidup ini ada hukum-hukum yang mengatur segala sesuatu yang kita lakukan. Ada yang namanya hukum gravitasi yang mengatakan bahwa benda-benda akan jatuh ke bawah, apa yang di atas pasti akan turun ke bawah. Ada juga hukum termodinamika yang intinya mengatakan bahwa segalanya akan rusak dimakan waktu. Ada juga hukum Murphy: jika sesuatu berpotensi salah, maka hal itu akan menjadi salah (biasanya di waktu yang tidak menguntungkan). Lalu sebagai orang Kristen, kita juga mengenal hukum menabur dan menuai.

Dalam Galatia 6:7-8 dikatakan, “Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya. Sebab barangsiapa menabur dalam dagingnya, ia akan menuai kebinasaan dari dagingnya, tetapi barangsiapa menabur dalam Roh, ia akan menuai hidup yang kekal dari Roh itu.” Apa yang disampaikan Allah melalui perantaraan Paulus itu juga senada dengan yang dikatakan melalui Yohanes. Allah mengingat apa yang selama ini ditabur oleh Kerajaan Romawi. Kerajaan Romawi tidak menabur kebaikan, ketaatan, dan kasih, tetapi menabur kegelapan. Oleh karena itu, Allah menegaskan bahwa bangsa yang besar itu akan hancur di tangan Allah. Bahkan, murka Allah kepada bangsa itu akan penuh dengan kegeraman.

Teens, Allah mengingat setiap hal yang dilakukan oleh manusia, hal baik maupun buruk. Ketika hal buruk dilakukan dan tidak ada pertobatan, maka cawan murka Allah akan nyata. Mungkin sebagai manusia, kamu lupa akan kesalahan dan dosa-dosa yang sudah kamu lakukan dan tanpa pertobatan. Ingat, Allah tidak lupa. Allah tetap menginginkan pertobatan yang sejati. Oleh karena itu, menaburlah dengan kasih Tuhan selagi kamu dapat kesempatan untuk menabur. Menaburlah di mana pun dan kapan pun sehingga ketika masanya tiba, yaitu akhir zaman, kamu bisa memberi pertanggungjawaban yang baik di mata Tuhan.