1 Samuel 18:1-5

Ketika Daud habis berbicara dengan Saul,

berpadulah jiwa Yonatan dengan jiwa Daud;

dan Yonatan mengasihi dia seperti jiwanya sendiri.

(1 Samuel 18:1)

Mark Zuckerberg, pendiri Facebook, semula membuat Facebook untuk memudahkannya berjejaring dengan teman sekampusnya di Harvard. Namun, ternyata aplikasi itu digandrungi orang karena mampu mempermudah orang berkenalan dan berteman. Kini, Facebook menjadi salah satu situs yang paling banyak diakses setiap harinya. Dalam Facebook, kita sudah sangat akrab dengan fitur “add friend,” yaitu sebuah fitur yang memampukan kita untuk menambah teman dalam akun kita. Melalui fitur ini, kita bisa menambah jumlah teman sampai 5.000 orang. Sungguh luar biasa!

Dalam 1 Samuel 18, kita dapat menemukan proses “add friend” yang dialami oleh Daud. Setelah Daud mengalahkan Goliat, Saul mengangkat Daud sebagai pegawainya dan tidak memperbolehkan Daud pulang ke rumah. Yonatan, putra Saul, lalu menjalin relasi pertemanan dengan Daud. Bahkan, Alkitab mencatat bahwa Yonatan mengasihi Daud seperti dirinya sendiri (ay. 1). Dalam terjemahan Alkitab versi Bahasa Indonesia Masa Kini (BIMK), Yonatan bersumpah akan bersahabat dengan Daud selama-lamanya (ay. 3). Lalu, Yonatan memberikan jubah, baju perang, pedang, panah, dan ikat pinggangnya kepada Daud sebagai tanda bahwa ia mengasihinya. Kita bisa melihat kesungguhan dan komitmen Yonatan untuk bersahabat dengan Daud.

Teens, kita sering kali mudah menjalin relasi pertemanan dengan siapa saja, apalagi dengan fitur-fitur media sosial yang kita gunakan setiap hari. Teman kita bisa berjumlah ratusan bahkan ribuan. Tetapi, kisah Daud dan Yonatan mengajak kita semua merenungkan tentang kualitas pertemanan kita. Apakah kita sungguhsungguh mengasihi mereka? Jangan sampai kita terjebak pada ajang kompetisi siapa yang memiliki teman atau followers terbanyak, tetapi malah lupa memupuk kualitas persahabatan atau pertemanan kita. Punya banyak teman memang baik, tetapi memiliki kualitas yang baik dalam relasi itu jauh lebih baik.