Ibrani 13:1-5

Peliharalah kasih persaudaraan!

Jangan kamu lupa memberi tumpangan kepada orang ….

(Ibrani 13:1-2)

Teens, pasti kamu pernah mendengar kata “fobia.” Fobia adalah ketakutan yang sangat berlebihan terhadap benda atau keadaan tertentu yang dapat menghambat penderitanya. Akan tetapi, tahukah kamu, ada fobia terhadap orang asing yang disebut xenofobia? Dalam bahasa Yunani, “xenos” itu artinya orang asing. Jadi, para penderita xenofobia ini sangat takut terhadap sesuatu yang asing, termasuk orang yang asing. Masalahnya, siapakah yang kita kategorikan sebagai orang asing? Mengapa kita takut kepada orang asing?

Dalam Ibrani 13:1, kata “kasih persaudaraan” berasal dari kata Yunani “philadelphia” (philo = kasih, adelphos = saudara-saudara). Adapun pada ayat 2 digunakan kata “philoxenia” (xenos = orang asing). Dalam terjemahan bahasa Indonesia sehari-hari, ayat 2 itu berbunyi, “Jangan segan menerima di rumahmu orang-orang yang belum kalian kenal” (BIMK). Itu artinya, menerima orang asing menjadi panggilan juga buat orang Kristen, selain memelihara kasih kepada saudara-saudara seiman. Bahkan, mengasihi orang asing diumpamakan seperti menjamu para malaikat. Artinya, hal tersebut merupakan sebuah perbuatan yang mulia.

Teens, nasihat itu juga berlaku bagi kita sampai sekarang. Malahan, kita bisa memaknainya lebih dalam lagi. Bukankah “sahabat” dan “orang asing” bisa dijumpai di dalam diri satu orang saja? Seakrab-akrabnya kita sama sahabat kita, pasti ada dimensi “orang asing” pada dirinya. Kita nggak kenal dia 100%. Maka, kita harus tetap menghargainya, bahkan memberikan privasi buat dia. Namun, sebaliknya, seasing-asingnya orang yang nggak kita kenal, kita perlu juga menghormatinya layaknya sahabat kita. Jangan abaikan keberadaannya. Bahkan, Tuhan Yesus juga menganalogikan diriNya sebagai orang asing. Siapa yang mengasihi orang asing berarti mengasihi Yesus juga. Jadi, siapa orang asing itu? Bisa siapa saja. Jangan takut! Kasihilah mereka.