BOTRAM
1 Korintus 11:17-22, 33-34
Karena itu, saudara-saudaraku, jika kamu berkumpul untuk makan,
nantikanlah olehmu seorang akan yang lain.
(1 Korintus 11:33)
Botram adalah istilah dari bahasa Sunda yang merujuk kepada tradisi makan bersama. Acara makan ini biasa dilakukan oleh para anggota keluarga atau sahabat di mana saja. Di kebun, di rumah, di cafe atau rumah makan. Tujuan dari botram adalah mengikat tali persaudaraan. Biasanya, botram dilakukan dengan lesehan (duduk di lantai) beralaskan tikar atau tanpa alas duduk. Inilah filosofi botram, duduk sama rata tanpa memandang status sosial apa pun. Semuanya setara. Selama makan, orang-orang bisa saling bercerita satu dengan yang lain. Tak jarang juga diselingi canda tawa yang menyegarkan.
Dalam tradisi Romawi, jamuan makan dijadikan ajang pamer status sosial. Dalam iman Kristen justru sebaliknya, jamuan makan dijadikan aksi kesetaraan. Semuanya setara di hadapan Kristus. Karena itu, Paulus sangat menyayangkan jemaat Korintus yang terpecah belah justru gara-gara makanan. Sewaktu jemaat mengadakan perkumpulan, masing-masing berebut mengambil makanannya sendiri sehingga makanan tidak terbagi secara merata. Ada yang tidak mendapat apaapa, tetapi ada juga yang sampai mabuk. Mereka tidak saling memperhatikan satu sama lain dan hanya mementingkan perut mereka masing-masing. Di sinilah Paulus mengkritik mereka (ay. 22). Paulus juga menegaskan kembali untuk menunggu dan memperhatikan orang lain (ay. 33). Dengan begitu, relasi kasih dapat terus terjalin dan perpecahan pun akan terhindari.
Teens, kita pasti memiliki momen makan bersama dengan sahabat-sahabat kita. Kadang momen makan bersama kita lewati begitu saja tanpa kita maknai. Hari ini, kita diingatkan bahwa lewat makan bersama para sahabat kita, kita sedang merayakan cinta kasih dan pemeliharaan Tuhan bagi kita. Tuhan memelihara kita lewat makanan, sahabat-sahabat, pengalaman-pengalaman hidup yang kita alami. Jadi, waktu makan bersama jangan cuma mikirin diri sendiri, tapi ingatlah orang lain juga dan bersyukurlah.
Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:
Rp. 70.000,-/tahun
Rp. 8.000,-/eksemplar
Pembayaran melalui:
Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua
A/C No. 165 0000 558743
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Marketing
BCA Bidakara
A/C No. 450 558 9999
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Persembahan Kasih melalui:
BCA Bidakara
A/C No. 450 305 2990
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama