KELUARGA YANG SETIA SAAT SUKA DAN DUKA
Menangis pula mereka dengan suara keras,
lalu Orpa mencium mertuanya itu minta diri,
tetapi Rut tetap berpaut padanya.
(Rut 1:14)
Dalam perjalanan ke sekolah, ban sepeda Didi pecah sehingga ia harus menuntun sepedanya dan mencari bengkel sepeda terdekat. Didi kemudian berkata kepada kakaknya, “Kak Santi berangkat saja dulu ke sekolah, agar Kakak tidak terlambat. Didi mau cari bengkel sepeda dulu.” “Kakak tidak mau meninggalkan kamu sendirian, Di. Yuk kita cari bengkel sepeda bareng-bareng. Walaupun Kakak terlambat tiba di sekolah, nanti Kakak jelaskan kepada Bu Guru,” jawab Kak Santi kepada Didi.
Adik-adik, mari kita membaca Kitab Rut 1:7-18! Rut mempunyai seorang ibu mertua bernama Naomi. Suatu ketika, suami Naomi dan kedua anak laki-lakinya meninggal dunia. Naomi pun meminta agar kedua menantunya pulang ke negeri asal mereka masing-masing. Namun, Rut tidak mau meninggalkan ibu mertuanya seorang diri dalam kesedihannya. Rut tetap setia menemani ibu mertuanya.
Adik-adik, apakah kita selalu ada di tengah keluarga kita saat senang maupun susah, saat sehat maupun sakit? Kak Santi dan Rut menunjukkan bagaimana mereka selalu ada di tengah keluarga di saat susah sekalipun. Yuk kita belajar setia di saat suka maupun duka
Doa: Bapa di Surga, aku mau belajar menjadi anak yang setia di tengah keluargaku, baik di saat suka maupun duka. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa. Amin.
Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:
Rp. 70.000,-/tahun
Rp. 8.000,-/eksemplar
Pembayaran melalui:
Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua
A/C No. 165 0000 558743
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Marketing
BCA Bidakara
A/C No. 450 558 9999
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Persembahan Kasih melalui:
BCA Bidakara
A/C No. 450 305 2990
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama