Yakobus 3:1-12

Dengan lidah kita memuji Tuhan, Bapa kita;

dan dengan lidah kita mengutuk manusia yang diciptakan

menurut rupa Allah ….

(Yakobus 3:9)

Ada lagu Sekolah Minggu yang berjudul “Hati-hati Gunakan Tanganmu.” Lagu itu biasanya dinyanyikan menggunakan gerakan yang melibatkan pancaindra kita. Bukan hanya keseruan saat menyanyikan lagu itu yang membuatnya berbeda dari yang lain, melainkan lagu sederhana itu juga ingin mengingatkan kita bahwa Tuhan itu maha melihat atau maha mengetahui. Segala tindakan kita tak ada satu pun yang tidak diketahui-Nya. Oleh karena itu, kita perlu berhati-hati menggunakan pancaindra kita supaya tidak menyakiti hati sesama dan Tuhan.

Yakobus menjelaskan betapa dosa karena lidah sangat berbahaya. Manusia bisa menaklukkan berbagai jenis keadaan alam, binatang-binatang, dan lain-lain, tetapi sulit untuk mengekang lidahnya sendiri. Kata Yakobus, lidah itu bagaikan api. Meskipun kecil, api dapat membakar seisi hutan yang begitu luas. Oleh karena itu, Yakobus mengingatkan untuk berhati-hati dalam menggunakan lidah. Lidah sepatutnya digunakan untuk memuji Tuhan, yaitu dengan berkata-kata yang baik dan bernyanyi untuk Tuhan. Yakobus menyesalkan jika dari lidah yang sama, kata-kata kutuk keluar terhadap sesama kita, yang jelas-jelas merupakan ciptaan Allah yang mulia. Yakobus sangat menegaskan hal ini. “Seharusnya tidak demikian!” kata Yakobus. Gunakan mulut kita hanya untuk memuliakan Tuhan saja.

Teens, ada pepatah mengatakan “A tongue has no bone but it can break bonds.” Lidah atau perkataan kita bisa menjadi sumber masalah yang merusak relasi kita dengan orang lain. Firman Tuhan mengingatkan kita untuk menjaga perkataan kita. Dengan begitu, usaha memuji Tuhan melalui perkataan kita tidak ternodai dengan perkataan kotor yang keluar dari mulut yang sama. Mari gunakan perkataan yang baik dan bijak untuk membangun sesama kita! Dengan demikian, relasi persahabatan kita akan menjadi lebih baik. So, think before you say!