MENANGIS
Maka teringatlah Petrus, bahwa Yesus telah berkata kepadanya:
“Sebelum ayam berkokok dua kali, engkau telah menyangkal Aku tiga kali.”
Lalu menangislah ia tersedu-sedu.
(Mrk. 14:72)
Di Jepang, ada sebuah kontes bayi menangis atau Naki Sumo. Perayaan Naki Sumo merupakan festival yang diselenggarakan tiap akhir bulan April. Para pegulat sumo menggendong bayi di tangan mereka dan memandangi bayi itu sampai menangis. Ketika bayi menangis, ibu dari bayi itu berdoa untuk kesehatan bayi mereka. Bayi yang menangis dengan suara keras dan lantang akan terpilih sebagai pemenang kontes. Naki Sumo dirayakan dengan rasa sukacita dan keyakinan bahwa bayi yang menangis paling keras adalah anak yang sangat diberkati.
Sobat Lansia, menangis adalah ungkapan emosi kita. Ada banyak alasan mengapa kita menangis, bisa karena kita merasa sedih atau bahagia. Petrus menangis karena ia menyesal dan sedih karena ia sudah menyangkal Tuhan Yesus. Berbahagialah kita, jika kita mampu menangisi dosa dan kesalahan kita. Kita harus menyadari dosa kita dan menyesalinya, karena itu akan menuntun kita pada pertobatan. Jika kita sudah menyadari akan kesalahan dan dosa kita, mari kita memohon pengampunan Tuhan dan berusaha tidak mengulangi kesalahan kita lagi. Tuhan selalu menyediakan pengampunan bagi kita yang mau datang dan menyesali dosa-dosanya.
DOA:
Tuhan, betapa banyaknya kesalahan dan dosa kami yang sering
kami abaikan. Ampuni kami, Tuhan, dan ajar kami selalu mau
memperbaiki diri agar kami tidak mendukakan hati-Mu. Amin.
Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:
Rp. 70.000,-/tahun
Rp. 8.000,-/eksemplar
Pembayaran melalui:
Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua
A/C No. 165 0000 558743
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Marketing
BCA Bidakara
A/C No. 450 558 9999
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Persembahan Kasih melalui:
BCA Bidakara
A/C No. 450 305 2990
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama