1 Timotius 5:17-24

Jagalah kemurnian dirimu.

(1Tim. 5:22)

 

 

 

Sosok Paus Yohanes Paulus II (1920-2015) sangat dicintai banyak orang. Selama menjadi Paus, ia telah melawat 129 negara, dan ini dicatat sebagai lawatan kenegaraan paling banyak sepanjang sejarah. Ia adalah pemimpin yang ramah dan cinta damai. Dalam orasi perdananya sebagai paus di Irlandia (1979), ia berkata, ”Dengan berlutut, saya mohon Anda semua berpaling dari jalan kekerasan dan kembali ke jalan damai.” Ucapan ini dihidupinya dan terungkap saat mengunjungi Mehmet Ali Ağca, orang yang berusaha membunuhnya. Hatinya murni dan penuh kasih.

 

 

Paulus meminta Timotius agar menjadi pemimpin yang berhati murni, bersih. Jika ada rekan sepelayanan yang baik pimpinannya, Timotius layak mengapresiasinya. Sebaliknya, jika ada tuduhan atas diri para pelayan, tuduhan itu harus didengar, dikaji dan dibuktikan kebenarannya. Dalam hal ini, hati pemimpin harus selalu objektif pada kebenaran. Yang bersalah harus ditegor, supaya semua orang sadar apa yang benar untuk dilakukan dan apa yang salah untuk dihindari. Selain itu, pemimpin juga tidak boleh ceroboh memberikan dukungan dan menumpangkan tangan (memilih), apalagi terjerat dalam dosa orang lain. Hati pemimpin harus bersih dan semata berpihak pada kebenaran.

 

 

Youth, kita adalah pemimpin dan masa depan keluarga, gereja dan bangsa. Oleh karena itu, marilah menjaga kemurnian hidup kita. Milikilah pikiran yang jernih, objektif dan berpihak kepada kebenaran. Jangan mudah tergoda atau terhasut orang-orang yang suka mengacau dan mengadu domba. Beranilah menyatakan kesalahan demi kebaikan bersama. Jangan sungkan memuji karya baik orang lain. Hati pemimpin kaya dengan pujian, juga kaya dengan nasihat.

 

 

1. Kepemimpinan seperti apakah yang Paulus kehendaki dari Timotius?
2. Apakah kamu cukup objektif dalam menghadapi masalah orang di sekitarmu?

 

 

Pokok Doa: Hati yang murni dan bersih dalam memimpin.