1 Samuel 18:6-15

Ketika dilihat Saul bahwa Daud sangat berhasil,

makin takutlah ia kepadanya ….

(1 Samuel 18:15)

Depresi psikologis memiliki bentuk yang berbeda-beda; setidaknya ada lima bentuk. Pertama, kemarahan yang ditekan. Kedua, bersumber dari upaya menekan rasa sakit itu agar tidak muncul, tetapi tidak menyelesaikannya. Ketiga, pikiran yang berlebihan, misalnya merasa terancam baik secara nyata atau khayal (yang belum tentu terjadi). Keempat adalah depresi skizoid, yaitu perasaan “hampa” dan membuat penderita menghindari hubungan dengan orang lain, serta kerap merasa kesepian. Kelima adalah depresi skizofrenia yang mengganggu perasaan atau identitas penderita dan ditandai dengan hilangnya hubungan dengan realitas serta mengalami halusinasi.

Raja Saul tampaknya mengalami bentuk yang ketiga. Ia merasa terancam akan kehilangan hal-hal yang penting bagi dirinya: pekerjaan (takhta kerajaan), penghargaan, harta dan lainnya. Kemarahan itu muncul dan begitu menyebalkan hatinya ketika mendengar nyanyian orang-orang Israel setelah ia dan Daud pulang mengalahkan orang Filistin. Nyanyian itu begitu memengaruhi pikirannya sampai ia pun berpikir bahwa jabatan raja pun akan jatuh kepada Daud. Akibatnya, di ayat 9 kita bisa lihat depresi yang dialami Saul membuatnya mendengki Daud, bahkan sampai ingin membunuh Daud.

Apa yang dialami Saul bisa saja terjadi pada kamu, ketika kamu tidak bisa menerima ada orang yang mungkin saja lebih hebat dari kamu. Misalnya, ketika kamu kalah dalam kompetisi di sekolah, kamu tidak bisa terima kalau kamu dikalahkan dalam kompetisi tersebut. Apalagi, kalau kamu sampai menjadikan temanmu sebagai ancaman dan selalu berpikir bagaimana menyingkirkannya. Kompetisi boleh-boleh saja, tetapi ketika kalah, belajarlah untuk menerima kekalahan tersebut. Berusahalah kembali untuk meningkatkan diri, bukan malah marah, kesal dan benci sama teman yang lebih unggul.