Kejadian 15:1-6

Lalu percayalah Abram kepada TUHAN,

maka TUHAN memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran.

(Kejadian 15:6)

Menunggu itu pekerjaan yang membosankan. Apalagi, menunggu sebuah janji yang tak kunjung ditepati. Barangkali kita menjadi kesal, dan akhirnya memengaruhi seluruh aktivitas kehidupan kita. Bahkan, kita sudah males bertemu dengan orang yang memberi janji itu. Nah, kalau Tuhan yang kasih janji, lalu belum juga terwujud, bahkan kita melihat hidup kita bersama Tuhan berjalan seakan tanpa ada harapan, bagaimana respons kita? Masihkah kita bisa percaya? Tentu dong, kita harus terus berpengharapan dan jangan patah semangat.

Ketika Tuhan menyapa Abram dalam suatu penglihatan dan berkata supaya Abram jangan takut, Allah tahu bahwa Abram sedang bertanya-tanya tentang janji Tuhan. Betul saja, ketika Tuhan mengatakan bahwa Ia adalah perisai Abram dan akan memberikan berkat, Abram menjawab dengan jawaban yang pesimis. Abram berkata, apa lagi yang akan Tuhan berikan, toh ia akan meninggal tanpa punya anak, dan yang akan mewarisi rumahnya adalah Eliezer, hambanya. Bahkan, Abram menekankan soal janji Tuhan yang belum juga terwujud sampai saat itu. Abram tampaknya sudah kehilangan harapan dan semangat, karena apa yang diinginkannya belum terwujud juga. Di tengah kegalauan Abram, Allah menegaskan kembali janji-Nya tentang keturunan Abram yang akan sangat banyak. Yang diperlukan Abram hanya percaya pada janji Tuhan.

Teens, bagaimana kondisi kamu saat ini, apakah kamu juga mengalami putus asa, patah semangat dan hilang pengharapan? Ayo bangkit, percaya kepada Allah yang sudah merancang segala yang baik bagi kita (lih. Yer. 29:11). Tugas kita adalah tetap menyemangati diri untuk siap menerima berkat Tuhan dengan tetap memperjuangkan mimpi dan cita-cita kita.