Matius 27:57-66

Dan Yusuf pun mengambil mayat itu,

mengapaninya dengan kain lenan yang putih bersih,

lalu membaringkan­nya di dalam kuburnya yang baru ….

(Mat. 27:59-60)

 

 

 

 

“Kamu lagi ngapain sih, Bro?” tanya Adam kepada Bryan. “Aku lagi nyari tas yang oke nih,” jawab Bryan. “Koq aku liat gambarnya tas-tas cewek ya?” tanya Adam penasaran. “Oh iya, aku memang lagi nyari tas buat Cindy,” jawab Bryan tersipu-sipu. “Oh, Cindy yang kamu taksir ya? Pantas aja dari tadi aku perhatiin, kamu serius benar mencari sesuatu, sampai-sampai makananmu sudah dingin tuh,” kata Adam menunjuk piring makanan Bryan. “Namanya aja jatuh cinta, Bro, maklumlah jika aku ingin memberi yang terbaik untuk orang yang kucinta,” jawab Bryan. “Gini, Bro, Cindy itu suka sama warna ungu muda. Dari situ kamu bisa cari barang dengan lebih mudah,” kata Adam. “Koq kamu tahu sih?” tanya Bryan. “Iyalah, wong Cindy itu adik sepupuku,” jawab Adam.

 

 

Yusuf dari Arimatea adalah salah satu pengikut Yesus. Ia sangat mengasihi Yesus, dan ia menggunakan kekayaannya untuk menunjukkan cintanya kepada Yesus. Ia mengambil risiko diketahui pejabat berwenang sebagai salah satu pengikut Yesus, tatkala meminta izin kepada Pilatus untuk menguburkan Yesus. Yusuf lantas meletakkan jenazah Yesus di dalam sebuah gua, di sebuah kuburan yang baru. Ini adalah wujud cinta Yusuf kepada Yesus.

 

 

Youth, orang yang mencinta adalah orang yang rela dan tulus melakukan apa yang terbaik bagi orang yang dicinta. Yesus memberikan diri-Nya untuk melaksanakan misi penebusan dosa manusia. Ini adalah wujud cinta-Nya kepada kita. Yusuf, menunjukkan rasa cinta-Nya dengan menyediakan makam bagi Yesus. Bagaimana dengan kita? Apa wujud cinta kita kepada Allah yang telah lebih dulu mencintai kita?

 

 

1. Tindakan cinta apa yang ditunjukkan oleh pengikut Yesus?
2. Apa wujud cintamu yang nyata kepada Allah?

 

 

Pokok Doa: Cinta yang tetap bertumbuh kepada Allah.