Yosua 3:1-17

Segera sesudah para pengangkat tabut itu sampai ke sungai Yordan,

dan para imam pengangkat tabut itu mencelupkan kakinya ke dalam air di tepi sungai itu … maka berhentilah air itu mengalir.

(Yos. 3:15-16)

 

 

 

 

“Ciiitt, gubrak.” Sepeda motor itu jatuh. Kedua penumpangnya terjatuh, namun tidak sampai terlempar. Sesaat sebelumnya, mereka melaju dari arah timur, padahal lampu pengatur lalu lintas sudah menyala merah. Sepeda motor itu melanggar lampu lalu lintas. Ketika ada mobil dari arah utara dan sudah melintasi perempatan, pengemudi sepeda motor berusaha mengerem guna menghindari tabrakan. Alhasil, sepeda motor itu jatuh. Ketidaktaatan mendatangkan kesukaran.

 

 

Perjalanan Israel memasuki tanah Kanaan berawal dari timur sungai Yordan. Saat itu, Israel diperhadapkan pada bentangan sungai Yordan yang perlu diseberangi. Lebar sungai ini dari hulu ke hilir, memiliki bentangan yang beragam. Pada musim semi, sungai ini meluap, sehingga semakin dalam dan semakin lebar (ay. 15). Tuhan menetapkan agar Israel menjaga jarak sejauh dua ribu hasta (900m) dari tabut perjanjian yang diangkat oleh para imam. Saat para imam pengangkut tabut mencelupkan kakinya ke sungai itu, air berhenti mengalir oleh kuasa Tuhan. Bangsa Israel pun dengan selamat tiba di seberang dan mulai memasuki tanah Kanaan.

 

 

Youth, tidak mudah untuk menjadi taat. Adakalanya kita berkompromi dengan kenyamanan diri sendiri, sehingga enggan untuk taat ketika situasi tidak menguntungkan. Peristiwa kematian dan kebangkitan Yesus adalah contoh ketaatan yang membawa keselamatan bagi dunia. Penyeberangan sungai Yordan juga menjadi kisah lainnya tentang ketaatan yang membawa selamat. Maukah kita melatih diri untuk taat?

 

 

1. Apa ketentuan penyeberangan sungai Yordan dalam bacaan hari ini?
2. Bagaimana ketaatan bisa mendatangkan kebaikan bagimu?

 

 

Pokok Doa: Keberanian untuk taat pada kebenaran.