2 Korintus 4:16 – 5:5

Sebab, kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tidak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tidak kelihatan adalah kekal.

(2 Korintus 4:18)

 

 

 

Seorang astronaut membutuhkan teleskop yang mampu menangkap sebuah fokus dengan luar biasa untuk melihat pergerakan planet jauh di antara bintang-bintang. Demikian juga kita perlu menyesuaikan fokus kita untuk melihat hal-hal yang tidak terlihat dan kekal. Paulus mengajak kita untuk menyesuaikan fokus kita pada tujuan akhir yang sejati dalam hidup ini.

 

Paulus menggambarkan perjuangannya sebagai seorang rasul yang tidak tawar hati dan tidak putus asa karena ia memusatkan pandangannya pada apa yang tidak terlihat. Hal ini mengingatkan kita bahwa kehidupan ini adalah perjalanan yang sementara dan kita tidak boleh terikat pada hal-hal duniawi yang fana. Dalam kehidupan yang penuh dengan ketidaksempurnaan, kita perlu menerima kenyataan bahwa tidak ada sesuatu yang sempurna. Seperti bejana tanah liat yang rapuh, kita juga memiliki kelemahan dan kerentanan. Namun, dengan menyadari hal ini, kita dapat mengalami penyempurnaan rohani yang terjadi setiap hari melalui pertumbuhan dan pembelajaran dalam iman kita.

 

Youth, ketika kita berfokus pada Kristus, kita akan mengalami pembaruan batiniah yang membawa kita lebih dekat kepada-Nya. Seperti seorang penyetel piano yang bekerja keras di ruangan yang sunyi untuk mendengarkan kemurnian setiap nada, demikian juga kita perlu menemukan waktu dan tempat yang tenang untuk merenungkan makna hidup kita dan memperkuat iman kita. Jadi, mari alihkan fokus kita pada tujuan sejati dalam hidup ini, yaitu memuliakan Allah dan melayani sesama dengan penuh kasih. Dengan demikian kita dapat mengalami pertumbuhan rohani yang berkelanjutan dan mempersiapkan diri kita untuk menjalani babak kedua yang akan datang.

 

 

 

1. Apa yang Paulus alami di Korintus yang mendorongnya menulis surat ini?
2. Apakah yang menjadi fokusmu saat ini?

 

 

Pokok Doa: Kemampuan untuk hidup berfokus pada Kristus.