KEBIJAKSANAAN YANG MENYESATKAN
Bacaan: Yesaya 47:10-15
Engkau merasa aman dalam kejahatanmu, katamu, “Tiada yang melihat aku!” Hikmat dan pengetahuanmu menyesatkan engkau,…
(Yesaya 47:10)
Seorang petani datang kepada pendeta dan mengeluh mengapa hidupnya sangat miskin, padahal tanah pertaniannya luas. “Mengapa Anda tidak menanami lahan Anda dengan tanaman kapas, seperti petani-petani lainnya?” tanya sang pendeta. “Oh, begini Pak Pendeta,” jawab petani itu, “Saya membaca ramalan cuaca bahwa akan datang badai angin tahun ini. Kalau angin datang, kapas-kapas itu akan beterbangan dan saya akan rugi.” “Baiklah. Lalu mengapa tidak menanam jagung?” Petani menjawab bahwa jagung tidak laku di pasar. Begitu seterusnya. Apa pun yang disarankan oleh sang pendeta, dibantah oleh si petani dengan alasan yang masuk akal. Akhirnya sang pendeta mengerti mengapa petani itu tetap miskin.
Nabi Yesaya menubuatkan kehancuran dan kejatuhan Babel. Bangsa ini mengandalkan hikmat dan pengetahuan mereka sendiri, sebab mereka tidak mengenal Tuhan. Ia memperingatkan mereka bahwa hikmat dan pengetahuan yang selama ini mereka banggakan akan menyesatkan dan meruntuhkan mereka.
Sahabat Senior, banyak orang yang kedengarannya sangat bijaksana dan berpengetahuan, tetapi menyesatkan. Sesungguhnya kebijaksanaan yang benar adalah kebijaksanaan dari Tuhan. Untuk itu kita perlu terus belajar memahami firman-Nya dengan benar.
DOA:
Ya Tuhan, kami ingin memiliki kebijaksanaan yang benar, dan bukan kebijaksanaan yang menyesatkan. Bimbinglah kami agar kami tahu membedakannya. Amin.
Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:
Rp. 70.000,-/tahun
Rp. 8.000,-/eksemplar
Pembayaran melalui:
Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua
A/C No. 165 0000 558743
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Marketing
BCA Bidakara
A/C No. 450 558 9999
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Persembahan Kasih melalui:
BCA Bidakara
A/C No. 450 305 2990
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama