Nehemia 1:1-11

Ketika kudengar berita ini, aku pun duduk menangis dan berkabung selama beberapa hari. Aku berpuasa dan berdoa ke hadirat Allah Semesta Langit.

(Nehemia 1:4)

Sebuah quote dari Barbara De Angelis mengatakan, “Cinta dan kepedulian adalah tindakan yang paling kuat dalam hidup. Ketika kita peduli, kita menciptakan kemungkinan.” Saat kita merenungkan kata-kata ini, kita diingatkan akan kekuatan cinta dan kepedulian dalam kehidupan. Cinta bukanlah sekadar perasaan, tetapi juga tindakan. Ketika kita mencintai dan peduli terhadap orang lain, kita tidak hanya memberikan dukungan emosional, tetapi juga menciptakan peluang untuk perubahan yang positif.

Nehemia adalah seorang Yahudi yang bekerja sebagai pelayan pribadi Raja Artahsasta, Raja Persia. Ia adalah seseorang yang jujur, cakap, dan dapat diandalkan. Sekalipun Nehemia bekerja pada seorang Raja Persia, kesetiaannya pada Allah Israel dan kecintaannya pada saudara-saudara sebangsanya tetaplah kuat. Oleh karena itu, ketika Nehemia mengetahui bahwa tembok-tembok dan pintu gerbang kota suci Yerusalem telah menjadi reruntuhan, Nehemia merasa begitu sedih. Ia berpuasa dan berdoa kepada Allah. Dalam doanya, Nehemia menyatakan pengakuan dosa dan mengharapkan pertolongan dari Allah. Pada akhirnya, Nehemia akan bertindak untuk pergi ke Yerusalem dan menolong bangsanya memulai kembali pembangunan tembok Yerusalem.

Youth, di tengah kecenderungan untuk memedulikan diri sendiri, teladan Nehemia menjadi contoh penting bagi kita. Setiap harinya, ada banyak peluang yang Tuhan berikan kepada kita untuk bisa bertindak bagi sesama. Dengan dorongan cinta dan kepedulian, kita dapat berpartisipasi untuk membangun hubungan yang lebih kuat dan menciptakan kehidupan dunia yang lebih baik.

1. Apa yang dirasakan oleh Nehemia terkait keadaan bangsanya?
2. Tindakan apa yang dapat Youth lakukan hari ini bagi sesama?

Pokok Doa: Gerakan kaum muda dalam mewujudkan kepedulian.