“… kemudian aku akan masuk menghadap raja,

sungguhpun berlawanan dengan undang-undang;

kalau terpaksa aku mati, biarlah aku mati.”

(Ester 4:16)

“Tin, kita makan bekal sama-sama, yuk! Hari ini Mama memberikanku so­sis,” ajak Didi kepada Mar­tin. “Kamu makan sendiri saja, Di. Hari ini aku bangun kesiangan, sehingga lupa membawa bekal,” sahut Martin. “Kasihan Martin, tetapi kalau aku bagi nanti aku lapar. Hm, ya sudahlah, aku bagi saja,” gumul Didi dalam hati. “Martin, aku punya dua sosis. Aku kasih kamu satu ya,” kata Didi.

Adik-adik, Didi rela berbagi dengan te­mannya. Padahal, dia suka sekali dengan sosis. Ester juga rela memberi diri untuk sesamanya. Mari kita membaca kisahnya di Ester 4:13-17! Haman berencana untuk memus­nahkan bangsa Israel. Itu sebabnya, Mordekhai meminta bantuan Ester. Ia berharap Ester dapat memberitahu Raja Ahasyweros tentang rencana Haman. Ester sempat ragu; ia tahu jika ia datang menghadap raja tanpa diminta, ia akan mati. Tetapi, ia mengasihi bangsanya. Akhirnya, ia rela mempertaruhkan nyawanya dengan menghadap raja.

Adik-adik, yuk kita belajar untuk berani berkorban bagi sesama, meskipun merelakan hal yang paling kita sukai.

Doa: Bapa di Surga, ajar aku untuk memiliki kerelaan berkorban bagi sesama. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa. Amin.