HIASAN BATINIAH
… tetapi perhiasanmu ialah manusia batiniah
yang tersembunyi dengan perhiasan yang tidak binasa
yang berasal dari roh yang lemah lembut dan tenteram,
yang sangat berharga di mata Allah.
(1Pet. 3:4)
Ibu Uki pada masa mudanya merupakan kembang desa di desanya. Wajahnya cantik dan segar. Dandanannya sederhana, hanya bedak yang sangat tipis dan lipstick warna merah tak menyolok di bibirnya. Di usianya yang sudah delapan puluh lima tahun, ia masih kelihatan rapi dan cantik. Ya, hiasan di wajahnya tak berlebihan. Yang lebih menyolok dan hidup kesehariannya, dan dikenang oleh para pembantu rumah tangganya adalah ia orang yang suka berbagi makanan dengan orang-orang yang bekerja di rumahnya.
Hiasan di wajah seseorang memang kadang-kadang dibutuhkan agar penampilan kita menjadi lebih cerah. Namun, yang lebih utama adalah hiasan di hati yang tidak dapat pudar. Jika hidup seseorang diwarnai hiasan batiniah, hingga hari tuanya hiasan itu tak akan pernah keriput atau lusuh, bahkan semakin indah. Hiasan itu adalah kelemahlembutan, ketenteraman hati, dan ketenangan yang terpancar dari hati serta sangat berharga di mata Allah, dan tentu saja di mata manusia juga. Sobat Lansia, bagaimana dengan kita? Ketika kulit kita semakin keriput dan tidak menarik, apakah kita memiliki perhiasan di dalam hati kita yang justru semakin menarik dan menenteramkan hati mereka yang mengenal kita?
DOA:
Tuhan, tolong kami agar dapat memiliki perhiasan batiniah yang lebih berharga dari kosmetik canggih, yang memancarkan kasih dan pemeliharaan Tuhan. Amin.
Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:
Rp. 70.000,-/tahun
Rp. 8.000,-/eksemplar
Pembayaran melalui:
Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua
A/C No. 165 0000 558743
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Marketing
BCA Bidakara
A/C No. 450 558 9999
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Persembahan Kasih melalui:
BCA Bidakara
A/C No. 450 305 2990
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama