Kejadian 22:15-18

… maka Aku akan memberkati engkau berlimpah-limpah dan membuat keturunanmu sangat banyak seperti bintang di langit dan seperti pasir di tepi laut ….

(Kej. 22:17)

 

 

 

 

Ketaatan atau shama (bahasa Ibrani) berarti mendengarkan dengan saksama, penuh perhatian, berkonsentrasi, dan dengan segera merespons panggilan. Beberapa ciri ketaatan ialah mematuhi perintah dengan segera, melakukan dengan senang hati, melaksanakan dan menyelesaikan perintah, tidak mengeluh, dan melakukan lebih dari yang diharapkan. Ketaatan pada kehendak Allah akan menghasilkan hal yang kita tidak pernah duga sebelumnya.

 

 

Tuhan melihat dan memperhitungkan iman Abraham yang tidak segan-segan untuk menyerahkan anak tunggalnya, Ishak, kepada Tuhan (ay. 16). Tindakan Abraham ini lahir dari kepercayaan dan ketaatannya pada perintah Allah. Ketaatan Abraham ini, pada akhirnya, membuat Tuhan memberikan janji berkat pada Abraham, “maka Aku akan memberkati engkau berlimpah-limpah dan membuat keturunanmu sangat banyak seperti bintang di langit dan seperti pasir di tepi laut, dan keturunanmu itu akan menduduki kota-kota musuhnya. Oleh keturunanmulah semua bangsa di bumi akan mendapat berkat, karena engkau mendengarkan firman-Ku.” Abraham taat kepada Tuhan, bukan karena ingin mendapat berkat. Sebaliknya, Abraham taat karena ia percaya kepada Allah; kepercayaan dan ketaatan ini kemudian diganjar dengan berkat.

 

 

Youth, untuk menjadi taat memang tidak mudah. Sebab, dalam ketaatan ada pengorbanan, bahkan penderitaan. Namun, di balik penderitaan ada berkat-berkat yang menanti; berkat yang mungkin tidak pernah kita bayangkan. Ketaatan yang menuntut keberanian dan kerelaan untuk berkorban bahkan menderita hanya akan terwujud ketika kita memercayakan hidup pada Tuhan.

 

 

1. Apakah yang membuat Abraham dapat bertahan dalam ketaatannya?
2. Sudahkah kita berusaha untuk taat pada kehendak Allah?

 

 

Pokok Doa: Memohon agar dapat memercayakan diri pada kehendak Allah.