Kejadian 24:1-9

“Tetapi engkau harus pergi ke negeriku dan kepada sanak saudaraku

untuk mengambil seorang isteri bagi Ishak, anakku.”

(Kej. 24:4)

 

 

 

 

Youth, hal apa yang paling utama harus dipersiapkan dalam sebuah pernikahan? Tentu pasangan! Percuma kita menyiapkan gedung resepsi, menu katering, baju atau gaun pengantin, desain undangan dan lainnya, jika belum memiliki pasangan yang mau bersama-sama berkomitmen menjalani kehidupan pernikahan. Lalu, jika pasangan sudah ada dan komitmen sudah dipegang, seberapa seriuskah sebuah persiapan pernikahan?

 

 

Pernikahan dipandang sebagai peristiwa sakral di mana sepasang pria dan wanita dipersatukan di hadapan Tuhan dan jemaat-Nya. Oleh karena itulah harus dipersiapkan sebaik mungkin, tidak boleh sembarangan atau asal-asalan. Hal ini dihayati betul oleh Abraham, sehingga ia tidak mau sembarangan mencarikan pasangan bagi Ishak, anaknya. Langkah yang dilakukan Abraham adalah ia mengutus hambanya yang paling dipercaya, yakni Eliezer, untuk mencarikan teman hidup bagi Ishak bukan di Kanaan, melainkan kepada sanak Abraham sendiri yang tinggal di Haran (ay. 2-9).

 

 

Mencari pasangan hidup, yang akan dibawa ke jenjang pernikahan memang harus dipikirkan dan dipersiapkan dengan matang. Jika tidak, maka penyesalanlah yang akan diperoleh. Bagaimana kita mempersiapkannya? Hal yang paling utama adalah selalu melibatkan Tuhan dalam setiap prosesnya. Mulai dari bertemu, saling mengenal, menjalani hubungan dengan sehat, sampai kemudian memutuskan untuk berkomitmen dalam pernikahan. Bertanya (melibatkan) pada Tuhan, akan menolong kita untuk memilih orang yang tepat/sepadan, yang akan hidup bersama kita sampai ajal menjemput.

 

 

1. Mengapa Abraham sangat sungguh-sungguh mencarikan pasangan untuk Ishak?
2. Bagaimana cara kita melibatkan Tuhan dalam memilih pasangan hidup?

 

 

Pokok Doa: Berhikmat dalam mencari pasangan hidup.