2 Tesalonika 2:13—3:5

Akan tetapi kami harus selalu mengucap syukur kepada Allah karena kamu … sebab Allah dari mulanya telah memilih kamu untuk diselamatkan ….

(2Tes. 2:13)

 

 

 

 

Suatu ketika, saya menerima sebuah pesan singkat yang isinya kurang lebih seperti ini: ”Selamat, nomor Anda terpilih untuk menjadi pemenang undian dan berhak mendapatkan hadiah uang tunai senilai sepuluh juta. Silakan menghubungi kami untuk konfirmasi.” Sesaat saya senang. Sepuluh juta, bukan jumlah yang sedikit! Saya bisa melakukan banyak hal dengan uang sebanyak itu. Tetapi kemudian saya berpikir, “Apa kriteria atau dasar yang membuat saya terpilih menjadi pemenang dan berhak atas uang tunai tersebut? Dari sekian banyak orang di Indonesia ini, mengapa saya yang terpilih?

 

 

Pilihan dapat diartikan sebagai saringan, penyortiran atau seleksi. Artinya, sesuatu yang kita pilih adalah sesuatu yang sudah mengalami proses penyortiran atau penyaringan; layak atau tidak, sesuai atau tidak, baik atau tidak, dan seterusnya. Lalu, bagaimana dengan pilihan yang Allah lakukan pada manusia, khususnya terkait dengan keselamatan? Kriteria apa yang Allah tetapkan? Adakah proses penyortiran? Youth, Allah memilih karena kasih dan anugerah-Nya (ay. 13, 16). Itu saja! Ia mengasihi manusia dan Ia memilih manusia untuk menjadi milik- Nya. Maka, sebagai orang-orang kepunyaan Allah yang sudah dipilih dan dikasihi, Rasul Paulus mengingatkan bahwa ada hal yang harus dikerjakan, yaitu berdiri teguh dan berpegang pada ajaran-ajaran tentang kasih dan karya Allah (ay. 15).

 

 

Bagaimana dengan hidup kita? Kita juga adalah orang pilihan Allah, maka sudah selayaknyalah kita mengucap syukur dan merespons keselamatan yang telah diberikan Allah dengan menghasilkan buah.

 

 

1. Apa bentuk ungkapan syukur yang diharapkan Rasul Paulus?
2. Bagaimana cara kita bersyukur atas kasih dan anugerah Allah?

 

 

Pokok Doa: Dimampukan untuk terus bersyukur atas kebaikan Allah.