Filipi 3:10-14

… aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri

kepada apa yang di hadapanku ….

(Filipi 3:13)

Setiap orang termasuk kita pasti pernah mengalami masa yang menyenangkan dan masa yang tidak menyenangkan. Memang apa yang sudah terjadi pada masa lalu tidak bisa kita ubah, tapi bisa menjadi ‘tempat belajar’ bagi kita di masa kini, agar dapat menata masa depan yang lebih baik. Jadi, jangan jadikan masa lalu sebagai ‘tempat tinggal’ yang terus disesali dan membayangi hidup kita setiap hari di masa kini.

Rasul Paulus juga pernah memiliki masa lalu yang ‘kelam.’ Dulu ia suka mengancam, menangkap, bahkan membunuh para pengikut Kristus. Tapi, setelah ia berjumpa dan percaya pada Yesus, hidupnya pun berubah (ay. 12). Meskipun masih ada orang yang belum bisa menerima apa yang pernah dilakukan oleh Paulus di masa lalu, namun hal yang penting bagi Paulus ialah menerima dan menjalani kehidupannya yang baru di dalam Kristus (ay. 10). Sebab itu, Paulus selalu mengarahkan langkah hidupnya untuk melakukan sesuatu yang berguna bagi Kristus. Fokus hidup Paulus bukan lagi pada dirinya sendiri, melainkan pada Kristus (ay. 13-14).

Teens, masa lalu adalah ‘tempat belajar,’ bukan ‘tempat tinggal’ yang harus terus disesali dan diratapi. Kamu harus ‘move on,’ yaitu menerima apa yang sudah terjadi dan menata kembali hidupmu dengan baik pada masa kini. Ketika kamu belajar menerima dan berdamai dengan masa lalumu, maka kamu juga akan mampu menerima masa lalu orang lain. Hampir tidak ada orang yang tidak memiliki masa lalu yang kelam. Jadi, jangan hakimi seseorang berdasarkan masa lalunya. Belajarlah menghargai apa yang sudah terjadi dan jangan mengulangi kesalahan yang sama di masa kini! Ingat, ‘siapa kamu’ dan keadaan kamu hari ini memang tidak terlepas dari apa yang telah terjadi dan kamu lakukan pada masa lalu. Tapi, apa yang akan terjadi pada masa depan kamu tergantung dari apa yang akan kamu lakukan dan putuskan pada hari ini. Jangan jalan sendiri, namun berjalanlah bersama Tuhan!