Lukas 2:25-38

Ia seorang yang benar dan saleh yang menantikan penghiburan bagi Israel.

(Luk. 2:25)

 

 

Alkisah ada seekor anjing jenis Akita Inu sedang menantikan majikannya di Stasiun Shibuya, Tokyo. Ia terus menantikan kedatangan tuannya sebab ia tidak tahu bahwa tuannya telah meninggal. Yang ia tahu tuannya sedang pergi bekerja dan akan kembali. Ia dengan setia menantikan kedatangan tuannya 8 tahun lamanya. Ia setia menunggu tuannya hingga akhir hayatnya. Anjing itu bernama Hachiko. Sebagai apresiasi atas kesetiaannya, dibuatlah patung Hachiko di Stasiun Shibuya.

 

Kesetiaan adalah perjuangan yang tak mudah. Acap kali orang tak bisa mengerjakan kesetiaan karena bosan, lelah, dan malas. Di tengah tantangan kesetiaan itu ada seorang saleh bernama Simeon (Luk. 2:25). Ia dengan setia menantikan kedatangan Mesias. Kesetiaannya berbuah manis. Suatu hari ia datang ke Bait Allah oleh Roh Kudus dan menemukan apa yang ia nantikan selama ini: hadirnya Yesus, Sang Mesias. Ia pun mengekspresikan kegembiraan itu dengan memberkati keluarga Yesus ini.

 

Youth, dalam kehidupan ini kesetiaan dalam mengerjakan sesuatu yang baik kadang tidak mudah. Ketidakkonsistenan menjadi tantangan untuk setia mengerjakan sesuatu. Misalnya, ketika kita belajar, berdisiplin untuk memiliki waktu bersaat teduh, melakukan pelayanan di gereja, dan sebagainya, acap kali godaan datang. Hari ini kita diingatkan untuk memohon penyertaan Roh Kudus agar memampukan kita untuk setia mengerjakan yang baik. Sebab, kesetiaan untuk mengerjakan yang baik akan membentuk kebiasaan yang baik juga. Melalui kebiasaan yang baik ini, karakter yang baik juga akan terbangun.

 

1. Mengapa Simeon begitu setia menantikan kehadiran Mesias?

2. Kebiasaan baik apa yang Anda mau bangun sejak hari ini?

 

 

Pokok Doa:

Memohon kekuatan untuk setia menjalankan kebiasaan baik.