Yohanes 17:20-26

“… supaya mereka menjadi satu, sama seperti Kita adalah satu ….”

(Yoh. 17:22)

 

 

Dalam satu tim sepakbola, terdapat berbagai posisi yang berbeda. Perbedaan posisi itu bertujuan agar setiap orang bisa memosisikan diri secara efektif. Penjaga gawang untuk melindungi gawang. Pemain bertahan untuk menghalau serangan dari lawan. Pemain sayap untuk menyerang dari sisi kanan/kiri. Pemain tengah untuk mengatur pola permainan. Penyerang yang bertugas mencetak gol. Meski mereka berbeda peran, mereka disatukan oleh tujuan yang sama.

 

Dalam kehidupan ini setiap orang diciptakan berbeda. Meski ada yang diciptakan kembar, tetapi tetap saja ada perbedaan. Perbedaan-perbedaan inilah yang bisa menjadi potensi konflik. Melihat hal tersebut Yesus mendoakan para murid agar bersatu (Yoh. 17:22). Bersatu dalam hal ini bukan berarti harus seragam dan sama persis antara satu dengan yang lain. Bersatu dalam hal ini adalah memiliki tujuan yang sama, yakni menghidupi dan memberitakan firman Tuhan. Karena itu, persatuan tetaplah menghargai perbedaan-perbedaan dan mengolahnya untuk tujuan membangun.

 

Youth, hari ini kita diingatkan untuk menghargai perbedaan yang ada. Melalui perbedaan itu, kita bersinergi untuk membangun nama Tuhan. Saat ini kita hidup berdampingan dengan Kekristenan berbagai denominasi (aliran/ ajaran). Di sinilah kita jangan menutup diri untuk bersinergi. Memang ada hal-hal yang berbeda, tetapi pasti kita juga akan menemukan hal yang sama. Kesamaan inilah yang kita pakai untuk melakukan karya bersama.

 

1. Mengapa Yesus mendoakan para murid untuk menjadi satu?

2. Apakah yang membuat kita enggan untuk berelasi dengan denominasi Kristen yang lain?

 

 

Pokok Doa:

Keberanian diri untuk berelasi dengan yang berbeda.