Yohanes 17:1-11

Ya Bapa yang kudus, peliharalah mereka dalam nama-Mu,

yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada- Ku,

supaya mereka menjadi satu sama seperti Kita.

(Yoh. 17:11)

 

 

 

 

“Mana gereja yang paling baik dan benar?” merupakan satu pertanyaan jebakan yang tidak hanya menimbulkan kontroversi, tetapi juga perpecahan di kalangan orang Kristen. Mengapa? Karena masing-masing akan merasa bahwa gerejanyalah yang paling benar dan baik. Sama-sama Kristen, tapi di sisi lain tidak sama. Katanya satu iman di dalam Kristus, tetapi realitasnya ada tembok-tembok yang terbangun dan membatasi satu sama lain. Sungguh ironis; bukan kenyataan seperti yang dikehendaki oleh Yesus.

 

 

Yesus telah menyelesaikan pekerjaan yang Bapa berikan (ay. 4). Ketika Yesus terangkat ke surga, secara “fisik” Ia tidak lagi ada bersama para murid; Ia tidak ada di dalam dunia (ay. 11). Namun demikian, para murid masih ada di dalam dunia dan dipanggil untuk membagikan kabar baik kepada banyak orang. Doa Yesus untuk para murid menunjukkan betapa Ia begitu mengasihi mereka. Yesus tahu bahwa ketiadaan-Nya secara fisik di tengah para murid akan menjadi tantangan yang tidak mudah, belum lagi tantangan yang mereka hadapi dalam pemberitaan firman itu sendiri. Ia berdoa agar Bapa juga menyertai dan memelihara mereka, agar mereka menjadi satu seperti Dia dan Bapa (ay. 11).

 

 

Youth, menjadi satu seperti Bapa dan Yesus, berarti saling mengisi dan menopang satu sama lain. Diikat dalam ikatan kasih yang mendasari setiap pekerjaan pelayanan, dan bergerak bersama. Mungkin ada banyak wajah dalam kekristenan, itu adalah kekayaan yang harusnya dirayakan. Ingatlah akan panggilan kita di tengah dunia, bersatulah melakukannya, sebab ia tidak dapat dikerjakan sendirian. Panggilan itu dipercayakan untuk kita kerjakan bersama.

 

 

1. Mengapa Yesus berdoa agar para murid satu seperti Ia dan Bapa?
2. Apa yang dapat kita lakukan untuk mengerjakan pelayanan ini bersama?

 

 

Pokok Doa: Agar menjadi satu seperti Yesu dan Bapa adalah satu.