YESUS DIMAKAMKAN
Dan sesudah ia menurunkan mayat itu,
ia mengapaninya dengan kain lenan,
lalu membaringkannya di dalam kubur yang digali di dalam bukit batu,
di mana belum pernah dibaringkan mayat.
(Luk. 23:53)
Kematian adalah akhir dari hidup makhluk hidup, termasuk manusia. Jika seorang manusia mengalami kematian, maka yang tertinggal adalah tubuh jasmaninya. Jasad dari orang yang sudah meninggal harus dibereskan, dijauhkan dari kehidupan. Umumnya jenazah akan dimakamkan atau diperabukan. Keduanya mengingatkan kita bahwa jasad itu dikembalikan kepada tanah. Pemakaman berarti menyatukan jasad kembali kepada bumi melalui proses alamat yang cukup lama. Sedangkan kremasi adalah penghancuran jasad dalam waktu yang lebih cepat.
Sobat Lansia, setelah Yesus wafat di atas kayu salib, jasadnya diturunkan. Dalam waktu yang cukup mendesak sebelum memasuki Sabat, semua urusan dengan jenazah harus sudah selesai. Di tengah keadaan ini, Yusuf dari Arimatea berinisiatif untuk mengambil alih dan memakamkan jasad Yesus di makam baru miliknya yang belum pernah dipakai. Pemakaman-Nya menandakan bahwa Ia benar-benar wafat. Hidupnya sudah tidak melekat lagi dengan tubuh-Nya. Namun demikian, sekalipun Yesus wafat, Ia berbeda dengan kita yang mengalami kematian. Yesus tidak mati untuk selamanya. Dia akan bangkit, dan Yesus bangkit untuk menghidupkan kita ke dalam kehidupan baru.
DOA:
Tuhan Yesus, Engkau mengalami kematian yang sesungguhnya. Engkau dimakamkan untuk mengingatkan kami bahwa Engkau rela memberi hidup baru bagi kami. Amin.
Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:
Rp. 70.000,-/tahun
Rp. 8.000,-/eksemplar
Pembayaran melalui:
Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua
A/C No. 165 0000 558743
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Marketing
BCA Bidakara
A/C No. 450 558 9999
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Persembahan Kasih melalui:
BCA Bidakara
A/C No. 450 305 2990
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama