Yohanes 10:1-10

“… Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup

dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.”

(Yoh. 10:10)

 

 

 

 

Pada zaman Alkitab, gembala bukanlah profesi yang menjanjikan. Ini adalah pekerjaan kasar yang biasa dilakukan masyarakat kalangan bawah. Meski keberadaan dan kehadirannya sangat dibutuhkan, namun gembala cenderung dipandang buruk dengan citra rendah pada dirinya; mereka cenderung dianggap kaum yang kasar, tidak paham tata krama dan suka melanggar peraturan.

 

 

Dalam Yohanes 10, Tuhan Yesus menyebutkan diri-Nya sebagai seorang gembala yang baik. Gembala yang baik menyediakan makanan bagi kawanan dombanya. Ia menuntun domba-domba-Nya dari kandang menuju padang rumput dan mata air. Ia tidak peduli dengan teriknya matahari atau dinginnya udara malam. Ia hanya memikirkan kesehatan dan keselamatan domba-domba-Nya. Ia berperan sebagai penjaga dan pelindung dari segala ancaman dan marabahaya. Dengan penuh kasih dan kesabaran, Ia memastikan seluruh domba kepunyaan- Nya dalam keadaan tenang, tenteram, sejahtera dan selamat. Begitulah gambaran kasih dan pengorbanan Tuhan Yesus. Ia mencurahkan segala yang terbaik demi kehidupan dan keselamatan umat kepunyaan-Nya.

 

 

Youth, di dalam kehidupan kita, Tuhan Yesus telah bertindak laksana gembala yang mahabaik. Ia adalah Gembala Agung kita. Ia senantiasa ada di samping kita. Dengan penuh tanggung jawab, Ia menjaga kita dari kesesatan; melindungi kita dari berbagai macam marabahaya; mencukupi seluruh kebutuhan harian kita; memberikan ketenangan dan ketenteraman di tengah dunia yang penuh dengan pergumulan; dan memberikan pengharapan akan pemeliharaan di tengah dunia yang penuh ketidakpastian ini. Sudahkah kita mensyukuri kasih dan kebaikan Tuhan itu?

 

 

1. Apakah tugas pokok dari kaum gembala?
2. Apa yang seharusnya kita lakukan sebagai domba yang baik?

 

 

Pokok Doa: Tuhan berikanlah kemampuan untuk berbagi kebaikan pada sesama.