Ulangan 4:1-9

“Tetapi waspadalah dan berhati-hatilah,

supaya jangan engkau melupakan hal-hal yang dilihat oleh matamu

sendiri itu, dan supaya jangan semuanya itu hilang dari ingatanmu

seumur hidupmu.”

(Ulangan 4:9)

Mengemudi di jalan yang menanjak-berkelok membutuhkan fokus serta kehati-hatian. Bukan semata-mata keahlian untuk melalui medan yang berbahaya, melainkan ada situasi bernama “blind spot” di mana kendaraan dari sisi lain bisa saja tidak dapat tertangkap oleh kaca spion, juga pandangan mata kita. Iman juga kerap memiliki sisi blind spot. Selalu ada wilayah yang tak terjangkau oleh pemahaman kita.

Setelah 40 tahun mengembara di padang gurun, kini Musa berbicara kepada angkatan baru Israel agar mereka memahami sisi-sisi blind spot itu dengan cara berpegang pada ketetapan-ketetapan Tuhan. Ada banyak hal telah terjadi yang belum sepenuhnya dapat mereka cerna dan pahami, namun ada begitu banyak hal di depan mereka yang merupakan misteri harus dihadapi. Tetapi, firman Tuhan meneguhkan mereka bahwa sisi-sisi blind spot itu bukan sekadar disingkapkan, melainkan ditapaki bersama dengan Tuhan. “Maka sekarang, hai orang Israel, dengarlah ketetapan dan peraturan yang kuajarkan kepadamu untuk dilakukan, supaya kamu hidup …” (ay. 1).

Ajaran firman Tuhan itu berlanjut pada ayat 9 seperti ini, “Tetapi waspadalah dan berhati-hatilah, supaya jangan engkau melupakan hal-hal yang dilihat oleh matamu sendiri itu ….” Maksudnya, sisi blind spot akan semakin membahayakan ketika umat tidak berbalik taat mengikuti arah dan haluan Tuhan, serta berakibat fatal yakni “kecelakaan lalu lintas iman.” Teens, zaman di mana kita hidup saat ini adalah zaman yang menyilaukan dan membutakan. Amat banyak sisi blind spot yang sanggup “membutakan” iman kita. Kesibukan dan segala rutinitas bisa saja membuat kita melewatkan “berkat Tuhan di depan mata” dan larut dalam urusan-urusan pribadi. Belajarlah dari sejarah “Ulangan” dan terus setia mengikuti firman-Nya yang menjadi pedoman arah kehidupan!