Lalu Yesus berhenti dan memanggil mereka.

Ia berkata: “Apa yang kamu kehendaki supaya Aku perbuat bagimu?”

(Mat. 20:32)

Sebagai generasi baby boomers (lahir 1946 – 1964), kita sering kali merasa sulit berhadapan dengan pemuda generasi milenial (lahir 1990-an – awal 2000-an). Kita merasa sangat berbeda dengan mereka dalam gaya hidup, pemikiran, dan sebagainya. Konflik mungkin sering terjadi. Namun, Brother Roger tidaklah demikian. Sebaliknya, ia dan komunitas Taizé yang dibentuknya mempunyai daya tarik kuat bagi ribuan anak muda di seluruh dunia. Orang-orang muda menggambarkan diri Roger sebagai orang yang selalu siap mendengarkan. Bahkan, Roger rela menyediakan waktu berjam-jam mendengarkan mereka jika memang diperlukan.

Sobat Lansia, dalam pelayanan-Nya, Yesus pun mau merespons orang-orang di sekitar-Nya. Ia menjawab kebutuhan mereka secara spesifik dengan bertanya terlebih dahulu apa yang sesungguhnya mereka butuhkan atau harapkan dari-Nya. Yesus mau mendengarkan keluhan dan harapan orang-orang. Ia memahami mereka. Banyak hal yang mungkin kurang bisa kita pahami tentang anak-anak muda di sekitar kita saat ini. Namun, dengan lebih banyak mendengarkan mereka, kita mungkin bisa lebih memahami mereka.

DOA:

Tuhan, mampukanlah kami untuk menjadi sahabat

bagi generasi muda di sekitar kami. Amin.