BERGAUL DENGAN ALLAH
… Nuh adalah seorang yang benar dan tidak bercela
di antara orang-orang sezamannya;
dan Nuh itu hidup bergaul dengan Allah.
(Kejadian 6:9)
“Ma, lihat deh! Orang-orang ini pandai sekali ya, mereka dapat menggunakan komputer untuk mencuri banyak uang dari bank,” kata Kiki sambil menunjukkan surat kabar yang dibacanya. “Betul, Ki, mereka sangat pandai dan ahli komputer. Tetapi, mereka menggunakannya untuk melakukan kejahatan dan merugikan banyak orang. Kepandaian yang kita miliki seharusnya menguntungkan sesama,” kata Mama kepada Kiki.
Adik-adik, kepandaian tanpa ketaatan kepada Allah akan merugikan dan membahayakan hidup kita dan sesama. Mari kita baca Kejadian 6:9-12! Pada zaman Nuh hidup, manusia sudah memiliki kepandaian dan keahlian dalam berbagai hal. Tetapi, mereka tidak mau bergaul dan taat kepada Allah. Mereka tidak menaati kehendak Allah untuk mengasihi sesama; mereka menjadi orang yang serakah dan jahat. Tidak demikian dengan Nuh; ia adalah seorang yang sangat pandai sekaligus taat kepada Allah.
Adik-adik, yuk berusaha menjadi pandai sekaligus taat kepada Allah! Dengan demikian, kepandaian kita dapat menjadi berkat untuk sesama.
Doa: Bapa Surgawi, ajarlah aku menjadi pandai sekaligus taat kepada-Mu. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa. Amin.
Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:
Rp. 70.000,-/tahun
Rp. 8.000,-/eksemplar
Pembayaran melalui:
Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua
A/C No. 165 0000 558743
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Marketing
BCA Bidakara
A/C No. 450 558 9999
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Persembahan Kasih melalui:
BCA Bidakara
A/C No. 450 305 2990
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama