INI AKU, UTUSLAH AKU!
Lalu aku mendengar suara Tuhan berkata: “Siapakah yang akan Kuutus, dan siapakah yang mau pergi untuk Aku?” Maka sahutku: “Ini aku, utuslah aku!”
(Yesaya 6:8)
“Anak-anak, siapakah yang mau membantu Ibu menjadi duta kejujuran? Ibu butuh dua orang sukarelawan dari kelas ini,” kata Bu Sinta memberi pengumuman di depan kelas. “Saya, Bu! Saya ingin selalu berkata jujur, karena berbohong itu tidak enak rasanya,” kata Herman sambil mengangkat tangannya. Kiki dan Didi pun tertawa senang, karena Herman telah belajar dari pengalamannya.
Adik-adik, kemarin kita sudah baca bahwa Nabi Yesaya merasa tidak layak untuk menjadi utusan Tuhan. Setelah Tuhan mengampuni dosanya, apa yang dilakukan oleh Yesaya? Mari kita baca kisah selanjutnya di dalam Kitab Yesaya 6:8! Tuhan menyampaikan berita bahwa Dia sedang mencari seseorang untuk diutus menyampaikan hal yang benar. Yesaya pun bersedia diutus Tuhan ke tengah-tengah bangsa Israel untuk menyampaikan berita bahwa Tuhan akan menghukum mereka atas segala dosa yang mereka perbuat.
Adik-adik, Tuhan adalah Maha Pengasih dan Penyayang. Jika kita bertobat, maka Ia tidak mengingat lagi kesalahan kita. Bahkan, Tuhan mau mengutus kita untuk menolong orang lain.
Doa: Bapa di Surga, aku mau menjadi utusan-Mu untuk menolong sesama. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa. Amin.
Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:
Rp. 70.000,-/tahun
Rp. 8.000,-/eksemplar
Pembayaran melalui:
Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua
A/C No. 165 0000 558743
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Marketing
BCA Bidakara
A/C No. 450 558 9999
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Persembahan Kasih melalui:
BCA Bidakara
A/C No. 450 305 2990
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama