1 Yohanes 2:23-24

Sebab barangsiapa menyangkal Anak, ia juga tidak memiliki Bapa.

Barangsiapa mengaku Anak, ia juga memiliki Bapa.

(1 Yohanes 2:23)

Beberapa tahun lalu, saya mengenal seorang peserta katekisasi. Orang yang tidak mudah untuk diyakinkan. Ketika bicara tentang topik Allah Tritunggal, terjadilah perdebatan yang panjang. Bahkan, setelah kelas selesai, ia masih belum puas. Pulang pun, ia masih belum puas. Tampaknya sampai sekarang pun, ia masih belum puas. Memang, penjelasan apa pun tentang Allah Tritunggal tidak akan dapat memuaskan nalar kita. Ada bagian yang “misterius” yang hanya bisa “diselesaikan” melalui pengalaman personal. Inilah yang coba dijelaskan oleh Yohanes.

Penyangkalan kepada Anak sama artinya dengan penyangkalan terhadap Bapa. Itu kata Yohanes. Yohanes pernah mengisahkan kebingungan Filipus menanggapi perkataan Yesus bahwa kalau kamu kenal Anak pasti kenal Bapa. Filipus berkata, “Tuhan, tunjukkanlah Bapa itu kepada kami, itu sudah cukup bagi kami” (Yoh. 14:8). Yesus malahan balik bertanya, “Telah sekian lama Aku bersama-sama kamu, Filipus, namun engkau tidak mengenal Aku? Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa; bagaimana engkau berkata: Tunjukkanlah Bapa itu kepada kami.” Yesus memberikan satu kunci untuk mengenal Bapa: diri-Nya. Yesus bukan mempertanyakan pengenalan Filipus akan Bapa, tetapi pengenalannya akan Yesus sendiri!

Bagaimana dengan kita? Seperti Filipus, apakah kita pun sedang dibingungkan tentang Pribadi Allah Bapa? Bingung sih tidak apa-apa. Toh kadang-kadang kita perlu bingung agar belajar. Tidak usah berkecil hati. Yohanes sudah memberikan kuncinya: pengenalan kita kepada Yesus, Sang Anak. Bapa menunjukkan diri-Nya dalam diri Anak, sebab Anak ada di dalam Bapa dan Bapa dalam Anak. Bapa akan menunjukkan diri-Nya seiring pengenalan kita dengan Yesus. Itulah sisi misteri yang tidak dapat dituntaskan dengan kata-kata. Kenallah Dia melalui pengalaman hidup sehari-hari dengan iman dan bukan hanya dengan kognitif.