1 Yohanes 3:1-10

Karena itu setiap orang yang tetap berada di dalam Dia,

tidak berbuat dosa lagi; setiap orang yang tetap berbuat dosa,

tidak melihat dan tidak mengenal Dia.

(1 Yohanes 3:6)

Sebuah novel menarik berjudul Dr. Jekyll And Mr. Hyde karya Robert Louis Stevenson, menceritakan rasa penasaran Dr. Jekyll tentang manusia yang memiliki sisi malaikat dan sisi iblis. Maka, ia membuat sebuah ramuan yang akan mengeluarkan sisi jahat dari dirinya yang diberi nama Mr. Hyde. Awalnya ramuan itu hanya mengubah bentuk fisiknya, tetapi ia kebablasan! Ia menikmati kejahatannya dengan melakukan berbagai tindakan kriminal di malam hari atas nama Mr. Hyde. Ia adalah Dr. Jekyll sekaligus Mr. Hyde. Novel itu kadang dipakai oleh kalangan psikolog untuk menjelaskan fenomena “kepribadian ganda” (split personality).

Yohanes menjelaskan tentang natur anak-anak Allah yang tetap di dalam Dia tidak berbuat dosa lagi. Apakah kamu masih ingat, beberapa hari yang lalu telah dijelaskan bagaimana masyarakat pada waktu itu memercayai bahwa dunia jasmani itu jahat, sementara dunia rohani itu baik; dan kedua dunia ini terpisah (split)? Alhasil, seorang manusia boleh berdosa dengan anggota tubuhnya sambil berkelit, “Yang berdosa itu hanyalah tubuhku yang (memang) jahat, tetapi kerohanianku baik-baik saja dan selalu baik-baik saja.” Begitukah? Yohanes menentang spiritualitas ganda (split spirituality) seperti itu. Seorang murid Kristus harus menanggalkan cara berpikir lama itu dan mengenakan pikiran yang baru.

Spiritualitas yang utuh (integrated spirituality) sebaiknya sudah kita jadikan kebiasaan dalam keseharian, sehingga kita tidak tampak saleh pada hari Minggu saja (atau pada saat di gereja atau mengikuti acara gereja), tetapi menjadi “seseorang yang lain” pada hari-hari biasa. Kalau di dekatnya ada pendeta, tampak alim, tetapi begitu di luar jangkauan “radar” gereja dan pendeta, tiba-tiba “sosok Mr. Hyde-nya” muncul. Yuk bangun spiritualitas yang utuh, di mana pun dan kapan pun! Tuhan menolong dan senantiasa memampukan kita.