3 Yohanes 1:1-8

… engkau bertindak sebagai orang percaya …

berbuat segala sesuatu untuk saudara-saudara,

sekalipun mereka adalah orang-orang asing.

(3 Yohanes 1:5)

“Dunia tidak selebar daun kelor,” demikian kata pujangga. Di ujung-ujung pelosok dunia, ternyata banyak daerah dan masyarakat yang tidak tersentuh oleh peradaban dunia, yang bila kita tidak berjumpa langsung dengan mereka, kita terbelalak tidak percaya. Para misionaris terbang ribuan mil meninggalkan negerinya, bahasanya, budayanya, bahkan kekayaannya, demi menjangkau mereka ini. Sungguh sulit dipercaya: ada pelayan-pelayan Tuhan demikian militan menyerahkan hidupnya bagi Tuhan dan sesama.

Selama abad pertama dan kedua, Injil diberitakan dari tempat yang satu ke tempat yang lain oleh para penginjil dalam perjalanan misi mereka (traveling evangelists)— istilah Kekristenan masa kini: misionaris. Yohanes memberikan pujian kepada Gayus, penerima surat Yohanes yang ketiga, karena ia menunjukkan sikap hospitality (ramah, memperlakukan dengan baik) terhadap para misionaris ini. Bahkan, sekalipun para misionaris itu adalah orang asing bagi Gayus, ia memperlakukan mereka dengan sangat baik. Bagaimanapun, para misionaris itu telah meninggalkan rumahnya, sehingga untuk kebutuhan hidup sehari-harinya ada ketergantungan pada para donatur.

Jika kelak kamu sudah cukup dewasa, kamu perlu mengingat keberadaan para misionaris, entah yang melayani di Indonesia hingga pelosok pedalaman, maupun luar negeri. Ada misionaris yang melayani sebagai pilot untuk mengantar bahan-bahan kebutuhan hidup di pelosok-pelosok yang tak terjangkau. Ada misionaris yang puluhan tahun bersusah-payah menerjemahkan Alkitab ke dalam bahasa suku. Ada yang berjuang mengembangkan daerah, pertanian, perkebunan, dan lain-lain, supaya daerahnya makin berkembang dan Kristus terberitakan. Bacalah kisah hidupnya. Ingatlah mereka dalam doamu. Kelak, berikan sesuatu dukungan nyata agar mereka dapat menyebarkan Injil dalam kehidupan yang layak.