21
Mar

HARAPANNYA PADA TUHAN

Mazmur 146

Berbahagialah orang yang mempunyai Allah Yakub sebagai penolong, yang harapannya pada TUHAN, Allahnya ….
(Mzm. 146:5)

 

 

“Pemikiran untuk bunuh diri pertama kali tercetus waktu aku SMP. Saat itu kondisi keluargaku sedang tidak baik. Mamaku meninggal dunia, kemudian papaku menikah lagi. Aku juga tidak dekat dengan kakakku. Aku benar-benar merasa sendiri, tidak punya siapa-siapa. Aku terpikir, ‘Apa aku menyusul mama saja ya?’” Itulah pengakuan Dina yang dilansir dari situs web www.bbc.com.

 

Terkadang kita berharap pada orang-orang tertentu. Dalam kisah Dina, mungkin saja ia berharap agar ayahnya tidak menikah lagi. Ia juga berharap agar kakaknya bisa dekat dengannya. Namun, kedua hal ini tidak terjadi. Mengandalkan manusia ada batasnya. Karena itu, pemazmur mengungkapkan, “Jangan percaya pada bangsawan, kepada anak manusia yang tidak dapat memberi keselamatan” (Mzm. 146:3). Pemazmur melanjutkan, “Apabila nyawanya melayang, ia kembali ke tanah; pada hari itu juga lenyaplah maksud-maksudnya.” Penekanan bahwa manusia terbatas inilah yang membuat pemazmur mengingatkan para pendengarnya untuk berharap pada yang tidak terbatas. Dengan kata lain, pemazmur mengajak para pembacanya untuk mengandalkan Tuhan dan menyandarkan harapannya hanya kepada-Nya.

 

Youth, dalam hidup ini kita bukannya tidak boleh berharap pada orang lain. Namun, kita juga harus menyadari bahwa semua orang memiliki keterbatasan. Tidak selamanya mereka bisa kita harapkan. Karena itu, kita diingatkan untuk terus berharap kepada Tuhan. Artinya, ketika menghadapi kesulitan kita tidak boleh menyerah. Sebaliknya, kita tetap percaya dan meminta hikmat Tuhan untuk dituntun menghadapi kesulitan hidup yang ada.

 

1. Mengapa berharap pada manusia itu terbatas?
2. Mengapa terkadang kita sulit berharap kepada Tuhan?

 

 

Pokok Doa:

Ketaatan untuk terus berharap kepada Tuhan.

Multiple Ajax Calendar

March 2023
S M T W T F S
« Feb   Apr »
 1234
567891011
12131415161718
19202122232425
262728293031  

Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:

Rp. 70.000,-/tahun

Rp. 8.000,-/eksemplar


Pembayaran melalui:

Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua

A/C No. 165 0000 558743

a.n. Yayasan Komunikasi Bersama

Marketing


BCA Bidakara

A/C No. 450 558 9999

a.n. Yayasan Komunikasi Bersama


Persembahan Kasih melalui:

BCA Bidakara

A/C No. 450 305 2990

a.n. Yayasan Komunikasi Bersama