
Pengharapan
Mazmur 116

TUHAN memelihara orangorang sederhana; aku sudah lemah, tetapi diselamatkan- Nya aku. Kembalilah tenang, hai jiwaku, sebab TUHAN telah berbuat baik kepadamu.
(Mazmur 116:6-7)
Dalam percakapan sehari-hari kita tentu sering mendengar atau bahkan menggunakan kata “harap”, “berharap”, atau “pengharapan”. Misalnya, “Aku berharap dapat bermain bersama kamu lagi besok.” Atau, “Aku harap kamu sukses menjalani ujian akhir sekolah.” Kata “pengharapan” itu sendiri sebenarnya sangat kristiani, lo! Hanya saja, kata “pengharapan” dalam Alkitab memang punya makna yang berbeda dengan kalimat, “Aku harap kamu sukses.” Istilah “pengharapan” dalam Alkitab mengacu pada apa yang tidak terlihat oleh mata jasmani kita, yaitu kehidupan abadi dan kemuliaan bersama Allah yang melampaui penderitaan manusia di dunia fana ini (Rm. 8:18, 24-25).
Mazmur 116 menuturkan dengan indah sebuah doa ucapan syukur pemazmur atas penyertaan Tuhan dalam saat-saat tersulit yang pernah ia alami. Sang pemazmur pernah berhadapan dengan ancaman maut yang membuatnya begitu sesak dan gentar (ay. 3). Namun yang menarik, dalam situasi tersulit sekalipun, ternyata ia tidak pernah kehilangan kepercayaannya kepada Tuhan (ay. 10). Sebab, pemazmur sendiri sudah mengalami kebaikan dan pertolongan Tuhan ketika ia berhadapan dengan maut dan dukacita (ay. 8). Itulah yang membuat sang pemazmur sampai pada kesimpulan bahwa maut sekalipun tidak lagi menakutkan untuknya. Bahkan, sekalipun Tuhan tidak meloloskannya dari kematian, ia tetap percaya bahwa dirinya berharga di mata Tuhan (ay. 15). Keteguhan iman pemazmur ini mengingatkan kita pada iman Sadrakh, Mesakh, dan Abednego (Dan. 3:17-18).
Teens, orang beriman memiliki pengharapan bukan karena apa yang diinginkan selalu terwujud. Sebaliknya, pengharapan pada apa yang tidak terlihat itulah yang menuntun langkah kita untuk berani menjalani hidup yang tidak selalu ideal. Ingatlah hari-hari tersulit yang pernah kamu lalui. Renungkanlah penyertaan Tuhan yang kamu rasakan dalam peristiwa itu.
Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:
Rp. 70.000,-/tahun
Rp. 8.000,-/eksemplar
Pembayaran melalui:
Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua
A/C No. 165 0000 558743
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Marketing
BCA Bidakara
A/C No. 450 558 9999
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Persembahan Kasih melalui:
BCA Bidakara
A/C No. 450 305 2990
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama