1 Petrus 3:8-12

“… ia harus menjaga lidahnya terhadap yang jahat dan bibirnya terhadap ucapan-ucapan yang menipu.”
(1Ptr. 3:10)

Memang lidah tak bertulang, tak terbekas kata-kata. Tinggi gunung seribu janji, lain di bibir, lain di hati. Demikianlah kutipan lirik lagu berjudul “Tinggi Gunung Seribu Janji” yang dinyanyikan oleh Bob Tutupoly. Memang lidah tidak bertulang sehingga lentur dan liat. Jangan dilupakan pula bahwa lidah selalu terkait dengan ludah sehingga basah dan licin. Banyak orang yang terpeleset hidupnya karena lidah.

Teks Alkitab hari ini adalah surat yang ditulis oleh Petrus, rasul Yesus Kristus, kepada orang-orang Kristen di lima daerah, yaitu Pontus, Galatia, Kapadokia, Asia Kecil, dan Bitinia (1Ptr. 1:1), dengan perantaraan Silwanus (1Ptr. 5:12), dan salam dari Markus yang adalah anak rohani penulis surat ini (1Ptr. 5:13). Di bagian ini Petrus sedang berbicara tentang etika hidup dan pergaulan di dalam masyarakat majemuk. Petrus menasihatkan agar kehidupan orang Kristen bisa menjadi kesaksian bagi orang lain. Hidup benar akan bisa memenangkan jiwa baru dan membawanya kepada Kristus. Kesaksian itu dimulai dari hal-hal sederhana terlebih dahulu, yaitu menjaga lidah atau perkataan. Lidah tidak digunakan untuk menipu, tetapi untuk memperkenalkan Injil Kristus.

Youth, selama ini acapkali kita tidak pernah benar-benar menyadari betapa pentingnya menjaga lidah kita dalam berkata-kata. Ini penting agar apa yang kita ucapkan tidak menyinggung perasaan, mempermalukan, atau bahkan melukai hati orang lain. Dalam hidup melakukan kehendak Allah itulah kita harus mengontrol setiap gerak hidup kita, termasuk dalam berkata-kata. Kiranya kita mampu menggunakan lidah untuk mewartakan kebaikan.

1. Apa panggilan murid Kristus?
2. Apa kesulitan di dalam menghindari gosip?

Pokok Doa: Menggunakan lidah untuk kebaikan.