
KESEPIAN

Dan setelah orang banyak itu disuruh-Nya pulang, Yesus naik ke atas bukit untuk berdoa seorang diri. Ketika hari sudah malam, Ia sendirian di situ.
(Mat. 14:23)
Apa yang Sobat Lansia rasakan saat sedang sendirian? Apakah kita merasa kesepian? Apakah kita banyak menghabiskan waktu di tempat tidur saja? Atau sengaja menarik diri dari pergaulan dan tidak ingin lagi melakukan banyak aktivitas? Sebenarnya saat sedang sendirian, tidak sama artinya dengan kondisi kesepian. Kita bisa saja sendirian, tetapi tidak merasa kesepian. Sebaliknya, kita bisa berada dalam keramaian, tetapi tetap merasa kesepian. Merasa kesepian tentu tidak menyenangkan dan bisa berdampak buruk bagi diri kita.
Sobat Lansia, terkadang anak-anak atau keluarga kita tidak selalu bisa hadir bagi kita. Saat seperti itu sangat rawan bagi kita untuk merasa kesepian. Namun, saat kita sendirian, kita tetap bisa mengisinya dengan hal positif sehingga tidak perlu merasa kesepian. Tuhan Yesus justru sengaja menyediakan waktu untuk sendirian. Ia menyuruh orang banyak pulang. Dalam kesendirian-Nya Ia bisa berdoa kepada Bapa. Ia memang sendirian, tetapi tidak kesepian. Sobat Lansia, kita tetap bisa merasa damai ketika sendirian asalkan kita melihat dan mengisinya secara positif. Misalnya, kita bisa menggunakan waktu sendirian untuk berefleksi dan berdoa ataupun mengembangkan keterampilan baru.
DOA:
Tuhan, mampukan kami untuk mengisi kesendirian kami dengan hal-hal yang positif sehingga kami tidak merasa kesepian. Amin.
Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:
Rp. 70.000,-/tahun
Rp. 8.000,-/eksemplar
Pembayaran melalui:
Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua
A/C No. 165 0000 558743
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Marketing
BCA Bidakara
A/C No. 450 558 9999
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Persembahan Kasih melalui:
BCA Bidakara
A/C No. 450 305 2990
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama