Bacaan: Mazmur 119:113-128

Itulah sebabnya aku mencintai perintah-perintah-Mu lebih daripada emas bahkan emas murni. Itulah sebabnya aku hidup lurus menurut segala titah-Mu seutuhnya; aku membenci segala jalan serong.

(Mzm. 119:127-128)

Dalam sebuah diskusi publik, Gusdur, presiden RI ke-4, dalam gurauannya tetapi disampaikan dengan serius, mengatakan bahwa hanya ada tiga polisi yang jujur di negeri ini. Tiga polisi itu adalah patung polisi, polisi tidur dan polisi Hoegeng. Gusdur tentu punya dasar yang jelas saat menilai polisi Hoegeng, yang menjabat sebagai kapolri di masa orde baru itu sebagai polisi yang jujur. Hoegeng, dengan jabatannya yang bisa membuatnya kaya raya memilih untuk jujur, dan tidak mau menerima suap. Dia hidup sederhana dari gaji yang dia terima secara resmi saja.

Kekayaan adalah godaan yang besar di tiap zaman. Memiliki harta banyak memberi rasa aman, berbagai kemudahan dan kenyamanan. Tak heran, demi itu semua, orang jatuh memilih jalan yang salah. Tetapi itu bukan satu-satunya alternatif hidup bagi kita. Kita bisa memilih cara hidup yang lain, yakni lebih mencintai perintah-perintah Tuhan daripada segala kekayaan yang didapat dengan cara yang tak baik. Memilih mencintai Tuhan di atas kekayaan, menolong kita membenci dusta. Kita jadi suka kejujuran. Kita tergoda olehnya. Kita menjadi tertarik melakukan segala urusan kita dengan cara yang benar. Hati yang mencintai Tuhan sepenuh-penuhnya, membuat tak lagi ada ruang untuk dusta.

DOA:

Bapa yang mulia, betapa banyaknya godaan di sekitar kami. Tawaran memperkaya diri dengan cara yang jahat kerap ada dalam hidup kami. Tetapi kami mau berketetapan hati memilih mencintai Engkau sepenuh-penuhnya. Kami ingin jujur. Amin.