BEBAS YANG BABLAS
Yeremia 2:20-37
“Maka mengapa umat-Ku berkata:
Kami sudah bebas, kami tidak lagi mau datang kepada-Mu?”
(Yeremia 2:31)
Banyak orang ingin hidup bebas tanpa kekang dan melakukan apa saja yang disukainya. Melalui perantaraan Nabi Yeremia, Tuhan mengecam umat-Nya yang ingin hidup bebas, tidak diperbudak siapa pun, namun liar tanpa aturan (ay. 20, 31). Mereka bahkan tidak mau beribadah hanya kepada Tuhan saja karena menganggap itu sebagai belenggu. Bagi mereka, ada banyak allah lain di sekitar mereka, lalu mengapa hanya boleh beribadah kepada satu Allah. Maka, mereka pun menolak untuk beribadah kepada Tuhan, Allah Israel.
Karena sikap umat yang menginginkan kemerdekaan tanpa batas itu, Allah mengumpamakan mereka seperti pokok anggur pilihan yang berubah menjadi pokok anggur berbau busuk (ay. 21). Mereka pun digambarkan sebagai unta betina yang sedang berahi dan berlari kian ke mari tanpa terkendali dan selalu menyodorkan dirinya pada musim kawin (ay. 23-24). Berbeda dengan mempelai yang tidak akan melupakan perhiasannya, umat Israel justru melupakan Allahnya (ay. 32). Lebih parah lagi, umat yang telah melanggar perjanjian itu masih berusaha membenarkan diri dengan menyangkal kesalahan mereka (ay. 23, 35). Mereka menginginkan kebebasan tanpa tanggung jawab, kebebasan yang kebablasan.
Teens, sering kali remaja menginginkan kebebasan yang sebebas-bebasnya, tanpa mau terikat pada apa pun. Itu adalah kebebasan yang kebablasan. Beriman tanpa perbuatan, beragama tanpa berkomitmen, menerima anugerah tanpa pertobatan, kebebasan tanpa tanggung jawab. Mengaku beriman tetapi tidak mau menaati Allah. Dietrich Bonhoeffer, tokoh Kristen yang melawan kekejaman Nazi Jerman, menyebutnya sebagai anugerah murahan. Hanya mau anugerah, tapi tidak mau tanggung jawab. Anugerah yang mahal itu menuntut ketaatan, komitmen, kesetiaan, dan tanggung jawab. Itulah kemerdekaan sejati. Apa pilihanmu: anugerah yang mahal atau anugerah murahan?
Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:
Rp. 70.000,-/tahun
Rp. 8.000,-/eksemplar
Pembayaran melalui:
Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua
A/C No. 165 0000 558743
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Marketing
BCA Bidakara
A/C No. 450 558 9999
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Persembahan Kasih melalui:
BCA Bidakara
A/C No. 450 305 2990
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama