SITOU TIMOU TUMOU TOU
2 Korintus 5:11-21
Dan Kristus telah mati untuk semua orang, supaya mereka yang hidup,
tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri ….
(2 Korintus 5:15)
Sitou Timou Tumou Tou. Kalimat itu dikenal masyarakat Indonesia sebagai semboyan yang diperkenalkan oleh tokoh pergerakan nasional, Sam Ratulangi. Kalimat itu sebenarnya adalah ungkapan dalam bahasa Tombulu di Minahasa, Sulawesi Utara, yang berarti “manusia hidup untuk menjadi manusia.” Ini adalah sebuah filsafat masyarakat Minahasa yang sudah menjadi pedoman hidup secara turun-temurun. Saat Kekristenan masuk ke Minahasa pada abad ke-16, filsafat hidup ini kemudian dimaknai sebagai “manusia menghidupi sesama manusia.”
Ungkapan Sitou Timou Tumou Tou ini sejalan dengan ajaran kasih Kristus yang hidup dan mati bukan untuk diri-Nya sendiri, melainkan untuk seluruh umat manusia. Rasul Paulus mengingatkan jemaat di Korintus bahwa Kristus telah mati untuk semua orang supaya mereka yang hidup tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri (ay. 15). Di sini Paulus mengajak umat yang telah dihidupkan oleh Kristus untuk tidak hidup hanya bagi diri sendiri, melainkan untuk Kristus. Artinya, kita hidup untuk meneladani Kristus yang memberikan diri-Nya demi orang lain.
Teens, dengan berpegang pada filsafat hidup Sitou Timou Tumou Tou, Sam Ratulangi berjuang demi kemerdekaan Indonesia. Ia berjuang untuk memanusiakan seluruh rakyat Indonesia, demi kesetaraan dan kesamaan hak tiap warga negara Indonesia, apa pun suku dan agamanya. Ia juga merupakan salah satu tokoh PPKI yang mengesahkan penghapusan frasa “dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya” dari Sila Pertama Pancasila karena tidak sejalan dengan jiwa kebangsaan yang diperjuangkan para pejuang nasional. Teens, meskipun Sitou Timou Tumou Tou adalah filsafat hidup orang Minahasa, namun filsafat hidup ini sejalan dengan panggilan hidup kita sebagai murid Kristus untuk hidup bagi sesama kita, memperjuangkan kehidupan, dan hidup memanusiakan manusia lain.
Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:
Rp. 70.000,-/tahun
Rp. 8.000,-/eksemplar
Pembayaran melalui:
Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua
A/C No. 165 0000 558743
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Marketing
BCA Bidakara
A/C No. 450 558 9999
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Persembahan Kasih melalui:
BCA Bidakara
A/C No. 450 305 2990
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama