1 Petrus 2:11-17

Hiduplah sebagai orang merdeka dan bukan seperti mereka

yang menyalahgunakan kemerdekaan itu …

tetapi hiduplah sebagai hamba Allah.

(1 Petrus 2:16)

Para pejabat publik yang memiliki kedudukan dan posisi penting dalam masyarakat memiliki hak-hak istimewa. Namun, kamu mungkin sering melihat dalam berita di media bahwa para pejabat yang memiliki hak istimewa itu menggunakan hak mereka dengan tidak bertanggung jawab. Contohnya, mereka dengan entengnya melanggar lampu merah dengan dikawal aparat, sementara pengendara lain harus terjebak dalam antrean yang makin parah akibat ulah sewenang-wenang pejabat publik itu.

Kemerdekaan yang diterima orang Kristen memberikan kita hak yang istimewa sebagai anak-anak Allah. Namun demikian, posisi atau kondisi itu bukanlah kesempatan untuk bermegah dan berbangga diri. Kita dipanggil untuk tidak menyalahgunakan hak-hak istimewa itu. Petrus mengajarkan orang Kristen untuk hidup dalam kemerdekaan dengan cara: pertama, memiliki cara hidup yang baik di tengah orang-orang berbangsa lain (ay. 12). Kedua, tunduk kepada semua lembaga manusia (ay. 13). Artinya, tetap menghormati pemerintah serta menghargai peraturan-peraturan yang berlaku dalam sikap takut akan Allah. Ketiga, orang Kristen dipanggil untuk hidup bertanggung jawab di tengah kebebasan (ay. 16).

Teens, hak-hak istimewa yang dimiliki seseorang sering kali dijadikan andalan untuk bertindak semaunya, bebas dari berbagai batasan ketentuan dan kewajiban, sehingga mengarah pada kesewenang-wenangan. Hak-hak istimewa yang disalahgunakan itu membuat manusia hanya suka menuntut tanpa mau bertanggung jawab. Bukan demikian seharusnya sikap seorang Kristen! Walaupun kita memiliki berbagai hak istimewa dari Allah yang telah memerdekakan kita, kita juga punya tanggung jawab untuk melayani Allah dan sesama. Hak-hak istimewa yang kita miliki harus diimbangi dengan tanggung jawab kita sebagai orang-orang yang takut akan Allah, mengasihi sesama, dan menghormati semua orang.